Rangkaian HUT Kabupaten Konawe Ke 64, Pemda Konawe Gelar Ritual Adat Mosehe

Rangkaian HUT Kabupaten Konawe Ke 64, Pemda Konawe Gelar Ritual Adat Mosehe

320 views
0
SHARE

Suara Indonesia News – Konawe. Pemerintah Daerah Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, melaksanakan kegiatan adat Ritual Mosehe (Tradisi Suku Tolaki) di Makan Raja Lakidende, dalam rangkaian menyambut HUT Kabupaten Konawe ke-64, minggu (3/3/2024).

Ketua DPD Lembaga Adat Tolaki (LAT) Kabupaten Konawe, H. Abdul Ginal Sambari,S.Sos,M.Si., mengatakan, kegiatan Mosehe adalah tradisi suku tolaki yang berbentuk ritual dengan bertujuan meminta kepada sang pencipta agar mensucikan tempat atau wilayah.

“Untuk suku Tolaki mosehe ini sangat tinggi nilainya karena artinya adalah mensucikan diri atau wilayah,” ucap Abdul Ginal Sambari.

Ketua DPD Lembaga Adat Tolaki (LAT) Kabupaten Konawe mengungkapkan, jika dalam pelaksanaan pemerintahan ada terjadi kesalahpahaman baik itu antar kelompok maupun pribadi melalui acara Mosehe ini, bersama-sama meminta kepada sang pencipta agar semua di sucikan.

Pihaknya berharap dengan kegiatan adat Mosehe tersebut terus dilakukan oleh masyarakat Konawe karena menurutnya kegiatan tersebut tidak melanggar syariat keagamaan karena inti dari acara meminta pada sang pencipta agar di jauhkan dari segala marabahaya.

Pj Bupati Konawe Harmin Ramba mengatakan, dengan pelaksanaan Mosehe tersebut ia berharap agar Kabupaten Konawe dapat terhindar dari segala bentuk pertikaian dan perpecahan serta banyaknya investasi yang masuk.

“Mari kita sama-sama berdoa agar Allah SWT memunculkan lagi kekayaan alam kita,” katanya.

Melansir dari Wikipedia.org Mosehe (pensucian) adalah tradisi suku Tolaki yang dilaksanakan dalam skala besar dan diikuti oleh seluruh masyarakat.

Mosehe berasal dari dua kata yaitu Mo dan Sehe yang memiliki arti melakukan sesuatu yang suci, sehingga tradisi ini bertujuan untuk mensucikan daerah dan menolak bencana dan akan dilaksanakan apabila ada suatu peristiwa yang menimpa negeri atau fenomena alam yang merugikan manusia, misalnya terjadi bencana alam, gagal panen, timbulnya wabah penyakit, keributan antar kehidupan manusia yang menimbulkan permusuhan dan kekacauan.

Pada zaman dahulu, fungsi tradisi Mosehe itu sendiri adalah sebagai salah satu bentuk penyelesaian konflik pada masyarakat Tolaki yang dipengaruhi oleh pombetudaria (sumpah) oleh nenek moyang mereka.

Selain itu ritual adat Mosehe adalah harapan bahwa Tuhan Yang Maha Kuasa (Ombu) berkenan menerima upacara ini untuk kepentingan keselamatan dan kemaslahatan orang banyak.

Kegiatan ini juga turut dihadiri, Sekda Konawe Ferdinand, Kapolres Konawe, Ahmad Setiadi, Ketua Pengadilan Negeri Unaaha, Anggota DPRD Konawe, OPD serta Forkopimda. (Rls)

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY