Suara Indonesia News – Mojokerto Kota. Polres Mojokerto kota melaksanakan press release balap liar hasil operasi gabungan. Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Kapolresta Mojokerto AKBP Rofiq Ripto Hiwaman S.I.K., S.H., M.H. didampingi oleh Wakapolres dan Kasatlantas serta sejumlah PJU Polresta Mojokerto, digelar di halaman Mapolresta, pada Selasa (28/09/2021).
Sebanyak 101 kendaraan roda dua dan satu kendaraan roda empat berhasil diamankan Satlantas Polresta Mojokerto dalam Operasi Patuh Semeru 2021 selama satu pekan. Dari 101 kendaraan tersebut, 21 kendaraan roda dua diamankan saat Operasi Balap Liar.
Kapolresta AKBP Rofiq Ripto Hiwaman S.I.K., S.H., M.H. mengatakan, ratusan kendaraan tersebut berhasil terjaring setelah petugas melakukan patroli Cyber yang dilakukan oleh satuan gabungan dari lalu lintas Sabhara dan Reserse bahwa dan laporan masyarakat.
“Bahwa ada komunitas namanya Herex Comunity. Banyak modifikasi kendaraan dengan berbagai kendaraan dan kegiatan balapan liar yang dilakukan,” ungkap AKBP Rofiq, Selasa (28/09/2021).
Padahal pemerintah masih melakukan pembatasan-pembatasan masyarakat saat pandemi Covid-19. Dari hasil penanganan yang dilakukan oleh komunitas tersebut muncul pelanggaran terkait masalah batu mutu kendaraan, standar nasional dalam Undang-undang Lalu-lintas dan Angkutan Jalan.
“Ini bisa kita buktikan dan perbuatan melawan hukum ada sanksi pidananya, termasuk juga ada sanksi denda,” tuturnya.
Dari hasil yang kita gelar, 13 pemuda yang diamankan merupakan anak dibawah umur. “Jadi belum kategori dewasa, ini menjadi PR kita bersama. Yang menjadi point pentingnya adalah bagaimana kita mencarikan solusi,” kata Kapolresta Mojokerto.
Pihaknya akan menerapkan aturan sesuai dengan Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 Lalu-lintas dan Angkutan Jalan, “Keluar dari sini harus standar, selama belum standar tidak bisa keluar dari sini dan proses hukumnya tetap berjalan sampai di pengadilan,” tandasnya.
Dengan jumlah personil yang terbatas dan masih dalam penanganan Covid-19, Operasi Patuh Semeru 2021 juga tidak kalah penting. AKBP Rofiq menjelaskan, Jawa Timur dalam satu tahun angka kematian akibat kecelakaan lalu-lintas hampir mendekati 1 juta. Sementara angka kematian akibat Covid-19 turun jauh.
Laka lantas nya, tingkat fatalitas masih tetap tinggi. “Ini menjadi PR kita bersama, saya berharap seluruh masyarakat untuk terlibat aktif. Bagaimana untuk mencegah terjadi potensi terjadinya kecelakaan lalu-lintas yang akan menyebabkan fatalitas terhadap anggota keluarga,” pungkasnya. (Hari R)