Suara Indonesia News – Indramayu. Fenomena copy-paste berita yang dilakukan oleh oknum wartawan masih menjadi tema yang menarik. Pasalnya hal ini bisa menyebabkan kredibilitas media itu menurun ditambah turunnya minat baca masyarakat terhadap media tersebut. Fenomena ini terutama banyak terjadi pada media online.
Hal ini diungkapkan Pengurus PWI Jawa Barat, Makali Kumar, dalam kegiatan pelatihan jurnalistik yang diadakan oleh Pengurus SEKBER Biro Indramayu dalam rangka memepringati Hari Pers Nasional (HPN) ke-75. Acara yang dilaksanakan pada Rabu (17/2/2021) di Sekretariat SEKBER, Jalan Bojongsari, Indramayu, ini diikuti oleh 25 peserta dari berbagai media.
Dalam kesempatannya sebagai pembicara, Makali mengungkap banyak hal. Namun Makali lebih banyak menyoroti kualitas tulisan dan verifikasi informasi yang dilakukan oleh wartawan saat ini.
“Fenomena copy paste tersebut membuat media online jadi seragam. Hal ini membuat penghargaan masyarakat terhadap media tersebut semakin rendah,” ungkap Makali.
Makali juga menyinggung terkait eksistensi media tersebut di mata Google. Pasalnya Google hanya melirik media yang pertama kali menulis artikel, sehingga setelah disalin oleh media lain, maka media yang menyalin akan mengalami kerugian.
Lambat laun media online hanya diisi oleh media-media besar dari perusahaan besar yang memiliki sumber daya yang juga besar. Sehingga jatah iklan hanya mampir kepada media-media besar itu saja.
Terkait maraknya jurnalisme media sosial, Makali juga memperingatkan akan bahayanya. Pasalnya ketika jurnalis tidak masuk kedalam struktur perusahaan media, maka aturan yang berlaku bukanlah UU Pers, namun UU ITE. Sehingga suatu saat bisa berpotensi merepotkan jurnalis itu sendiri.
“Copy paste, kualitas pemberitaan, dan oknum wartawan yang hanya memperalat media untuk kepentingan tertentu merupakan musuh bersama. Oleh karenanya mesti dilawan dengan akal sehat dan karya jurnalistik yang mengedepankan kualitas dan kode etik,” tutup Makali. (MT jahol)