Suara Indonesia News – Jakarta, Saat kunjungan kerja ke Waduk Muara Nusa Dua Denpasar Bali, Jumat (14/6/2019) lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan berbagai proyek strategis yang akan dibangun di Provinsi Bali, seperti Bandara Internasional Bali Utara (BIBU) salah satunya. Kajian BIBU akan segera diputuskan. “Mungkin airport yang Bali bagian utara segera diputuskan studinya. Selesai kajiannya rampung, putusin,” kata Jokowi saat itu. Sebagaimana diketahui Bandara tersebut rencananya akan berlokasi di Desa Kubutambahan, kabupaten Buleleng, Bali Utara. Lokasi tanah di Kubutambahan merupakan tanah milik desa adat dan sudah disepakati semua pihak dan telah mendapat persetujuan dari para kepala desa untuk pembangunan proyek BIBU.
Pembangunan BIBU – BANDARA INTERNASIONAL BALI UTARA merupakan salah-satu program andalan Jokowi dalam Nawacitanya, khususnya point tiga tentang pemberdayaan desa di Bali.
Untuk hal ini kami pun menanyakan langsung kepada Ary Dicky Buntoro Sekjend Jaringan Makmur Nusantara (JMN) dan Kord. Konsorsium Relawan Jokowi dikediamannya di jalan Saad, Bandung (Sabtu,15/06-19)
Beberapa catatan dari diskusi ini kami simpulkan sebagai berikut :
1.Bandara Ngurah Rai Bali saat ini telah mencapai > 21 juta orang penumpang/tahun (> 58.300 orang/hari) maka dalam mencapai target 30-35 juta orang/tahun (83.300 orang/hari) diperlukan langkah-langkah ‘bijak lain selain melakukan pembangunan disana. Namun, kapasitas Landasan pacu (runway) Bandara Ngurah Rai – Bali Selatan pun sudah overload, untuk membangun hingga tercapai 30-35 juta orang itu diperlukan biaya > Rp.27 triliun, maka diperlukan ‘second-runway, dan lokasi yang terbuka adalah di Bali Utara, kemudian dinamakanlah BIBU – Bandara Bali Utara
2.BIBU hanya membutuhkan biaya > Rp. 6,7 triliun sekaligus pembangunan jalan tol lintas Bali Selatan & Utara > 156 Km dengan biaya > Rp.34 Trilyun, yang pembangunan ke-duanya diperkirakan sekitar 3 tahun.
3.BIBU akan dibangun oleh PT.BIBU Panji Sakti & KINESIS Capital & Investment (Canada), bahkan mereka telah menyiapkan anggaran > USD.2 Miliar (> Rp.27 triliun) untuk luas lahan > 1.060 hektar , panjang landasan > 4.100 meter, 30 gedung, terminal > 230.000 meter.
4.Sebagai keseriusannya, PT.BIBU telah memberikan feasibilty-Studynya ke Kemenhub , khususnya keterkaitan lokasi sekitar desa Kubutambahan, Kab. Buleleng, Bali.
5.Ground-breaking akan dilakukan PT.BIBU jika telah ada ijin dari pemerintah pusat & instansi terkait khususnya ttg penetapan lokasi (penlok) dan ijin pelaksanaan
6.PT.BIBU akan concern untuk membangun BIBU di atas laut / pantai, sehingga tidak banyak mengganggu Pura-Pura yang ada dan lahan produktif masyarakat lainnya. Kalau pun di darat akan membutuhkan waktu hingga 10 tahun itu pun hanya utk pembebasan lahannya saja.
7.Sampai saat ini ‘ter-confirm bahwa Bandara ini akan dibangun diatas laut, direncanakan pula jika akan dibangun dua landas pacu (2 runway).
8.BIBU akan menciptakan 1.300 bisnis baru di Bali dengan asumsi serapan > 240.000 lapangan kerja untuk masyarakat disana. Yang akan berdampak dalam meningkatnya pengelolaan kargo , jasa cleaning service, jasa sewa rumah/kost, tenaga kerja pramugari, pilot, crews dsb , hotel, restoran, transportasi, SMK/ kampus PHRI/ ASITA, dsb. Wajar jika asumsi potensi ekonomi di Bali akan meningkat > 2,2%. Semoga terlaksana tepat waktu, Amin (Arief P.Suwendi)