Suara Indonesia News – Subulusalam. Aliansi mahasiswa dan pemuda subulussalam (AMPES), mempertanyakan status zona yang sudah berubah dari orange ke merah padahal selama ini subulussalam masih orange dan dalam sekejap berubah menjadi merah.
Hari ini masyarakat bingung dan terkesan tidak percaya keadaan saat ini betapa tidak prokes yang selama ini di gaungkan tetapi malah pemerintah itu sendiri yang terkena covid-19
Hasbi bancin selaku ketua AMPES menganggap ini sebuah lelucon yang di perlihatkan oleh pemerintah itu sendiri.
Bukan tanpa sebab kita mengatakan demikian, kita sering mendengar bahwa pemerintah sudah menerbitkan aturan-aturan yang untuk menangkal virus ini tetapi bukannya mengurangi malah wakil kepala daerah sendiri yang terpapar virus ini.
Dengan demikian bisa kita pastikan bahwa pemerintah terkesan bercanda dan kita juga menduga ini hanyalah untuk mengalihkan agar anggaran untuk covid-19 cepat habis apalagi ini sudah dekat akhir tahun.
Seperti yang kita tahu, pemerintah mendapatkan kucuran dana ataupun anggaran dalam penanganan covid-19 ini namun berbanding tebalik dengan hasil ataupun pencapaian yang di dapatkan. Padahal kalau serius dalam penangananya bisa menghambat terindikasinya covid-19. Namun sangat disayangkan malah orang no 2 dan para kadis di Kota Subulussalam positif virus tersebut.
Kita berharap ini bukan sebuah sandiwara yang di buat oleh pemerintah dikarenakan wakil walikota terdampak covid-19 tapi kenapa dengan yang lain tidak padahal hampir setiap saat bertemu dengan pimpinan yang lainnya.
Bahkan beberapa hari terakhir ini masyarakat di media sosial sudah tidak percaya sehingga melontarkan komen-komen bullyan karena masyarakat menganggap ini adalah pembohongan publik sehingga menghilangkan martabat dan wibawa kota subulussalam itu sendiri, terang, Hasbi Bancin. (Syahbudin Padang)