ACEH UTARA, SUARA INDONESIA NEWS | Himpunan Mahasiswa Bahasa dan Sastra Indonesia (HIMASA) Universitas Malikussaleh kembali menghadirkan semangat sastra lewat Pesta Sastra ke-6, yang akan digelar pada Rabu, 12 November mendatang.
Setelah sempat vakum dan berganti nama, gelaran ini menjadi momentum kebangkitan bagi mahasiswa dan mahasiswi Pendidikan Bahasa untuk kembali menyalakan api seni dan budaya di kampus, minggu 09 november 2025 .
Tahun ini, Pesta Sastra 6 menghadirkan beragam pertunjukan menarik mulai dari tari kreasi, drama musikal, teater, hingga pertunjukan yang paling dinanti: TV Eng-Ong, ikon legendaris HIMASA yang kini hadir dengan wajah baru.
“Kami ingin menampilkan kembali apa yang telah hilang dari kami. Melalui TV Eng-Ong, kami berharap dapat melestarikan sastra tutur daerah yang mulai dilupakan,” tutur Elva Ulumiah, salah satu aktor utama di balik pertunjukan tersebut.
TV Eng-Ong sendiri dikenal sebagai karya teater daerah khas HIMASA yang sarat nilai lokal dan humor, namun kali ini disajikan dengan konsep dan alur yang segar. Tak heran jika banyak mahasiswa baru yang penasaran.
“Saya sangat menanti acara ini. Sebelumnya saya belum tahu apa itu TV Eng-Ong apalagi acaranya gratis!” ungkap Alyuriadi, salah satu mahasiswa penerima brosur HIMASA.
Pesta Sastra 6 akan berlangsung selama tiga hari berturut-turut di Universitas Malikussaleh. Melalui kegiatan ini, HIMASA berharap tak hanya menghidupkan kembali tradisi sastra dan teater daerah, tetapi juga menjadikan Pesta Sastra sebagai ikon seni dan kebanggaan Universitas Malikussaleh.
Ketua panitia Ulfatul Magfirah penyelenggara tahun ini juga menyampaikan ” kami berharap dengan adanya acara ini memberikan semangat kepada seluruh pecinta seni pertunjukan khususnya Aceh untuk terus menjaga dan melestarikan budaya salah satunya yang sudah mulai luput dari pandangan publik adalah tv Eng-ong yang merupakan teater daerah. Kami sangat berharap partisipasi masyarakat baik pelajar atau masyarakat umum untuk turut menyaksikan acara ini, pastinya kami akan menyajikan tontonan berkualitas namun tetap gratis”. (Wandy ccp)

















