Suara Indonesia News – Gresik. Setiap pagi sebelum subuh sudah masuk data baru yang terkonfirmasi covid by name by address, pada aplikasi yang dimiliki Satgas Covid Kabupaten Gresik.
Dari sinilah, Para Komandan Satgas Covid-19 Gresik yaitu Bupati Fandi Akhmad Yani, Kapolres AKBP Arief Fitrianto SH. SIK. MM.dan Dandim Letkol Inf. Taufik Ismail S.Sos. M.I.Pol. mulai memerintahkan aparat yang ada di bawahnya untuk memulai tracer pada nama-nama tersebut.
Di tingkat Desa, Para bidan desa, Babinkamtibmas, Babinsa dan tracer relawan mulai melakukan tugasnya mendatangi orang yang terdata covid baru. Mereka melakukan tracing dengan berkomunikasi melacak siapa saja yang tlah kontrak erat dengannya. Minimal seluruh anggota keluarganya serta beberapa orang terakhir yang kontak erat dengannya setidaknya 8-15 orang.
Dari sinilah para anggota tracer mendapatkan data tentang keadaan perkembangan paparan covid baru. Selanjutnya para tracer ini langsung melaporkan via aplikasi si Lacak. Tim Tracer juga mengarahkan orang yang telah terpapar untuk melakukan isolasi terpusat di Rumah Sakit Lapangan Gelora Joko Samudro. Kepada kontak lain disarankan untuk membatasi kontak dengan yang lain.
Demikian salah satu tugas para relawan tracer yang saat ini di luncurkan oleh Bupati Gresik pada Jum’at (6/8/2021) di Halaman Kantor Bupati Gresik. Ada 100 orang tracer yang akan siap melakukan tracing, testing dan treatment (3T) di seluruh wilayah Kabupaten Gresik.
Dalam sambutannya, Bupati H. Fandi Akhmad Yani SE. yang biasa disapa Gus Yani ini menyampaikan terima kasih kepada para relawan. Dia mengajak para relawan tracing ini selalu bekerjasama dan bergotong royong dengan sesama tim.
“Saat ini kita butuh bekerjama dan bergotong royong. Dalam menghadapi Covid-19 kita harus bekerja bersama-sama. Dalam bertugas, anda harus melakukan pendekatan yang humanis. Selepas apel ini anda harus mulai bekerja dan melaksanakan tugas. Jangan lupa agar anda selalu update dan validitas data,” tandas Gus Yani.
Tentang Rumah Sakit Lapangan, Gus Yani menyatakan sangat siap sarana-prasarananya. Ada dokter spesialis, Oksigen yang tak terbatas, obat-obatan, konsumsi pagi-siang dan malam. Kesiapan tempat tidur yang selalu siap ditambahkan.
“Untuk menambah sarana-prasarana, Kami juga sudah mendapat sumbangan dari perusahaan swasta di Gresik sebanyak 750 tempat tidur. Kami sangat berharap semua warga Gresik yang terpapar mau melakukan isolasi terpusat. Tapi semoga saja tidak sampai terpakai dan Covid-19 di Gresik segera berakhir,” harapnya.
Ainur Rica (28) salah seorang relawan tracer asal Bungah Gresik mengatakan, bahwa profesinya adalah bidan. Dengan profesinya tersebut, dimasa pandemic ini dia merasa lebih bisa mengaplikasikan ilmunya dengan banyak orang dan sekaligus berbakti untuk negeri. Dia berharap agar Pandemi Covid segera berhenti. (Hari R)