Suara Indonesia News – Jakarta. Kordinator Forum Umat Islam Nusantara (FUIN) H. Muhsin Salim Nst menyatakan, jika aksi mereka di Kantor DPP Partai Golkar (PG) Slipi, Senin (31/08/2020) tidak direspons oleh Airlangga Hartarto (AH) dan DPP PG, maka aksi tersebut akan dilanjutkan ke Istana meminta Jokowi sebagai Presiden yang diusung Partai Golkar agar mengingatkan AH dapat merespon kepentingan umat Islam di Pilkada serentak 2020 mendatang.
Aksi yang dilakukan FUIN ini meminta agar Ketum DPP PG dapat mendengar aspirasi Umat Islam yang mengharapkan PG bisa mengusung Calon Kepada Daerah (Cakada) muslim atau ‘Pelangi’ dibeberapa daerah yang fifty-fifty antara umat Islam dan non Muslim. Dimana faktanya ada banyak daerah PG tidak aspiratif terhadap kepentingan umat Islam karena mengusung Calon Kepala Daerah Non muslim.
Padahal didaerah tersebut suara umat Islam sangat besar contohnya Phakpak Barat Sumut, Morowali Utara Sulteng, Manokwari dan Bintuni Papua Barat.
“Di daerah-daerah tersebut padahal ada kader PG yang Muslim atau juga ada pasangan Nasionalis yang sangat berharap Perahu dan dukungan PG tapi malah PG mengusung non muslim” ujar Ustadz Muhsin di sela-sela aksi di DPP PG, Senin (31/08/2020).
“Kami sudah serahkan surat Permohonan dan Usul dilengkapi dokumen dan data data daerah yang mana PG tidak responsif terhadap umat Islam tersebut, jika PG tidak juga merobah kebijakan atas dukungan Cakada-nya di beberapa daerah tersebut maka kami akan terus menyuarakan aspirasi ini ke Bapak Presiden Jokowi, karena akan kemana lagi kami mengadu?” tanya Pengurus DPP Jamiyah Batak Muslim Indonesia (JBMI) ini.
“Kami ini simpatisan Golkar, jadi kami tidak ingin suara umat Islam yang cinta Golkar ini kehilangan arah didaerah daerah jika perahu PG diberikan kepada pasangan Non muslim” ujar pria semarga dengan Mantu Jokowi Bobby Nasution ini.
“Yang paling menyakitkan bagi umat Islam ini kan seperti di Manokwari Papua Barat, Golkar mengusung Calon Bupati dan wakilnya non muslim padahal di daerah tersebut 35 persen penduduknya Muslim, ini kan menjadi pertanyaan bagi kami dimana sebenarnya Visi PG yang selama ini dikenal sebagai Partai yang Nasionalis Religius, sedangkan ada satu pasangan lagi yang surveynya tertinggi dan berpasangan dengan Muslim serta sangat mengharap dukungan PG tapi tidak di respons” tegas Muhsin.
“Saya ini Ustadz yang berkeliling Nusantara, jadi banyak mendengar aspirasi jamaah jelang Pilkada serentak 2020 ini, walaupun Demi Allah saya tidak ada kenal baik atau dibayar apalagi dipolitisir untuk mendukung para kandidat kandidat tersebut, ini murni kepentingan umat Islam di beberapa daerah yang akan dipaksa oleh sistem harus memilih pemimpin yang tidak sesuai nuraninya” tutup Ustazd dari Jawa Barat ini.
Penulis: RB. Syafrudin Budiman, SIP