Suara Indonesia News – Mandau. Sudah memasuki pekan kedua, semenjak meninggal 2 orang PDP warga Mandau Kabupaten Bengkalis (15/4), hingga saat ini warga masih menunggu kepastian hasil Swab dari kedua PDP tersebut.
Warga Duri pada umumnya masih simpang siur tentang informasi terkait meninggal 2 orang PDP, ada yang tidak paham dengan hasil Rapid Test Negatif sementara Swap masih belum keluar.
Konon, sebagian warga ada yang menganggap kedua orang PDP itu meninggal disebabkan virus corona, sebagian warga ini dikarenakan melihat dari penanganan jenazah dari rumah sakit hingga prosesi pemakaman yang berlabel Prosedur Tetap (Protap) Covid-19 itu sendiri.
Seperti yang disampaikan warga, melihat pihak RS menangani jenazah dengan memakai Alat Pelindung Diri (APD) lengkap serta dikawal oleh jajaran kepolisian mengkebumikan jenazah sepertinya Ia meninggal dikarenakan virus corona, ujar warga ini yang enggan disebut namanya.
Padahal anggapan itu tidak tepat, karena tidak ada saat ini satupun instansi yang berkompeten menyatakan positif. Baik dari Dirut RSUD Mandau maupun dari Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Cofid-19 Bengkalis.
Namun dugaan liar ini berkembang ditengah masyarakat tidak dapat juga disalahkan. Karena pemahaman Rapid Test dan Swab minim ditengah masyarakat.
Petugas RSUD Mandau serta jajaran Polsek Mandau dalam menangani PDP yang meninggal sudah benar, penanganan sesuai dengan Protap covid-19.
Rapid Test corona tidak sama dengan pemeriksaan Swab, Apa bedanya ?
Banyak orang mengira, tes ini sama dengan pemeriksaan swab tenggorokan yang selama ini dilakukan untuk mendeteksi virus, hanya saja lebih cepat dan praktis.
Padahal, anggapan tersebut tidak tepat. Rapid test dan pemeriksaan swab adalah pemeriksaan yang berbeda.
Rapid Test corona hanya bisa digunakan sebagai skrining atau penyaringan awal. Sementara itu untuk mendiagnosis seseorang terinfeksi Covid-19, hasil pemeriksaan swab lah yang digunakan.
Ratusan ribu alat rapid test corona sudah masuk Indonesia. Alat ini, nantinya akan digunakan sebagai sarana deteksi awal infeksi virus corona yang semakin meluas.
Pemeriksaan rapid test yang ada di Indonesia, dilakukan menggunakan sampel darah. Sedangkan pemeriksaan swab menggunakan sampel lendir yang diambil dari dalam hidung maupun tenggorokan.
Terkait dengan hasil swab yang belum keluar terhadap 2 orang PDP yang meninggal, Dirut RSUD Mandau Sri Sadono Mulyanto melalui WA mengatakan.”kami juga masih menunggu, biasanya 14 hari bisa diketahui, Swab itu kita kirim ke Pekanbaru, Pekanbaru yang kirim ke Jakarta, Hasil diinfokan oleh Dinkes Provinsi “ujarnya Pada Ahad 26 April 2020.
Ibeng, begitu Dirut RSUD Mandau disapa sehari-hari menghimbau, Tetap sesuai anjuran Pemerintah, jaga kesehatan, selalu pakai masker, hindari keramaian, jaga jarak, jangan lupa pantau kesehatan masing-masing, jika ada keluhan jumpai petugas kesehatan dan rajin mencuci tangan, jangan sentuh wajah dengan tangan yang tidak bersih.tuturnya. (Mus)