Tolak Bantuan Relawan DKI Jakarta, BPBD Riau Terkesan Tidak Mencerminkan Budaya Melayu

Tolak Bantuan Relawan DKI Jakarta, BPBD Riau Terkesan Tidak Mencerminkan Budaya Melayu

583 views
0
SHARE

Suara Indonesia News – Riau, Keinginan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, untuk membantu memadamkan kebakaran hutan dan lahan (karhurla) di Riau dengan mengirimkan 65 personel ke Bumi Lancang Kuning, ditolak Pemerintah Provinsi Riau melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau. Penolakan ini karena BPBD Riau beralasan, petugas pemadam karhutla di Riau sudah mencukupi dan sudah tersebar di lapangan dan terus berupaya memadamkan api pada titik-titik yang terpantau. Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala BPBD Riau, Edwar Sanger yang dikutip berbagai media.

Pernyataan Edwar Sanger yang juga wadansatgas karhutla Riau yang menolak bantuan relawan dari Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta untuk membantu Karhutla di Riau menuai kecaman dari berbagai pihak, salah satunya adalah Lembaga Pijar Melayu.

Direktur Eksekutif Pijar Melayu Rocky Ramadani, menyayangkan sikap penolakan bantuan relawan yang diturunkan Gubernur DKI Jakarta Anis Baswedan dalam menangani persoalan asap yang sudah beberapa bulan tak kunjung selesai. (Kamis, 18/9 2019).

“Kami menilai pernyataan yang lontarkan oleh Edwar Sanger sebagai kepala BPBD Riau terkesan arogan, apalagi alasan menolak bantuan tim relawan tersebut dikarenakan klaim Kepala BPDB Riau Edwar sanger masih sanggup untuk memadamkan api di Riau,”  tegas Rocky.

Karenanya Rocky ramadani menantang, jika memang BPBD Riau memiliki kesanggupan, agar membuktikan dalam seminggu ke depan rakyat Riau tak lagi menghirup asap.

“Ya, kita sangat sayangkan. Karena keputusan yang kepala BPBD ambil sangat tidak berdasar pada kepentingan rakyat banyak. Kesanggupan yang dikatakan beliau menjadi seolah bias kompetisi, namun abai pada kepentingan jutaan rakyat Riau yang sudah berminggu-minggu menghirup asap,” tandas Rocky.

“Sudahi ego, hargai niat baik membantu dari siapapun apalagi sesama anak bangsa sendiri. Bukankah itu juga ada dalam etika adat Melayu yang pantang menolak niat baik, meski bantuan yang diulurkan tersebut signifikansinya boleh saja dipertanyakan,” tutup Rocky. (Rk)

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY