Jack ‘Boyd Lapian & FGD Humas Polri “STRATEGI MEDIA HUMAS POLRI MENUJU...

Jack ‘Boyd Lapian & FGD Humas Polri “STRATEGI MEDIA HUMAS POLRI MENUJU INDONESIA MAJU”

485 views
0
SHARE

Suara Indonesia News – Jakarta, Tidak dapat kita sanggah lagi bahwa kebenaran akan dimulainya demokratisasi di negara ini dimulai pasca reformasi tahun1998, bahkan Hal ini diperkuat dalam buku Samuel Hartington dan Fransikus Fukuyama dengan judul ‘The Last Man The End Of The Is History End The Last Man’, dimana disampaikan disana bahwa  semua fenomena dalam pasca perang dingin, demokratisasi  menghempas kemana mana termasuk ke Indonesia. Salah satunya adanya penguatan legislatif dan civil society ibarat Jamur dimusim hujan. Pastinya seluruh kementerian dan lembaga harus mampu  mengikuti trend ini. Tidak akan bisa keluar dari ini. Mau tidak mau, Suka tidak Suka. Tidak akan bisa Jalan sendiri sendiri “,Demikian Irjen.Pol.Mohammad Iqbal, Kadiv Humas Polri saat membuka FGD (Forum Group Discusion) Divisi Humas Polri  dengan tema “Strategi Humas Polri dalam Mengelola Media Guna Meningkatkan Kepercayaan Publik untuk Menjaga Stabilitas Keamanan Negara menuju Indonesia Maju,” Hotel Ambhara, Jakarta Pusat ,Senin(9/12-19) Lalu.

Dilanjutkan Iqbal,  FGD Polri akan terus dilakukan sebagai bagian dari  strategi Humas Polri memelihara Kantibmnas dan juga melindungi mengayomi, melayani, masyarakat,dan penegakan hukum. Melalui diskusi dan dialog diharapkan akan banyak Informasi dan masukan publik khususnya dalam ikut Serta program Polisi modern. Sekaligus lebih dini mampu mengelola embrio gangguan keamanan agar sekecil mungkin tidak timbul  kepermukaan sehingga pemerintah Pusat, daerah Dan masyarakat nyaman melakukan aktifitasnya.

Diwaktu bersamaan, saat doorstop menuju parking area dengan Karopenmas Div. Humas Polri, Brigjen.Pol.R.P.Argo Yuwono,Sik,M.Si, beliau menjawab saat ditanyakan suaraindonesianews.com  tentang rencana Pendirian Badan Humas Polri, “Wah itu masih lama mas, bisa tahun depan mungkin ya. Sedang proses, sedang didalami. Yang jelas itu menjadi salah satu program prioritas Kapolri Jenderal (Pol) Idham Azis. Beliau ingin ada  pengembangan manajeman media dalam hal ini Humas Polri. Kapolri Ingin Humas Polri bertansformasi menjadi Badan Humas, yang artinya akan dipimpin perwira jenderal bintang tiga atau komjen pol”, Demikian kata beliau kelahiran Yogjakarta, 2 April 1968, yang juga lulusan Akpol the 1991.

“Sebagaimana disampaikan Kapolri dan Kadiv Humas, bahwa fungsi Humas Polri bukan juru bicara. Humas Polri akan menjadi penentu di era digital untuk mengelola media dalam menjaga pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas). Humas Polri akan jadi fungsi utama dengan modern dan  manajemen media yang lebih dimasifkan. Pendekatan dengan media mainstream atau non-mainstream dan elemen masyarakat lainnya  itu penting untuk menjaga kamtibmas”, tambah Argo.

“Siapa saja yang menjadi kandidat Kepala Badan Humas mendatang, pak?”, Pancing saya. Beliau tersenyum, kemudian bergegas menuju mobil yang telah menanti dihalaman lobby hotel.

Adapun Jack Boyd Lapian selaku pelaksana FGD Divisi Humas Polri mengatakan acara FGD ini “inovasi” out the box oleh Pak Kadiv Humas Polri yang akan mengedukasi Kamtibmas sampai ke desa dengan semua lembaga terkait.

Komunikasi Humas Polri bukan hanya sebatas ‘send atau terkirim, namun diterima oleh masyarakat. Tentunya ini bukan hanya tugas Divisi Humas Polri semata, tetapi Kita semua dari berbagai elemen, baik mahasiswa termasuk pekerja media (pers). Tadi disampaikan oleh para narasumber akan bahayanya medsos, dimana sering terjadi share Berita hingga puluhan ribu, namun datanya tidak benar/hoax”

Ditambahkan Bang Jack, panggilan akrab kami. Bahwa akurasi Dan fakta tidak sejalan, disinilah tugas kita bersama semua pihak terkait membangun nilai nilai Pancasila Dan membangun bangsa Dan negara besar ini dengan beraneka menu. Ibaratnya bisa melalui  makanan nusantara yang berbeda, dengan Soto Ayam, rendang Padang, Rujak cingur, Dsb. Ini ibarat membangun keberagaman, membangun Pancasila, membangun NKRI tepat sasaran.

Dan tidak hanya wacana saja, tetapi kongkrit dan FGD adalah salah satu sarana untuk diterapkan oleh semua elemen, mahasiswa dan masyarakat jika akan memposting satu berita di medsos agar ‘disaring sebelum di-share. Selanjutnya, melakukan cross-check atas apa yang akan dishare. “Kalau saya akan memposting sesuatu, maka saya akan check, check Dan check lagi terlebih dahulu, Kita harus yakin jika itu valid, bisa recheck ke media atau kepolisian. Kalau perlu kepemerintahan Pusat, kementerian atau Kepala daerahnya. Namun  kita juga diminta untuk tidak takut melapor atau mengadu jika ada sesuatu hal yang  memang perlu disampaikan. Baik itu temuan kasus, dsb. Atau juga temuan akan kesemrawutan perijinan, presiden Jokowi bahkan meminta untuk memangkas itu, agar tidak bertele-tele. Kalau perlu laporkan sesegera mungkin.

“Kembali ke FGD, saya merasa puas, bangga, karena temanya variatif dan disukai publik, edukatif Dan variatif. Semoga di tahun 2020 mendatang akan banyak tema yang lebih menarik yang akan Divisi Humas Polri gelar”, terang bang Jack disudut resto hotel Ambhara Jakarta Selatan (09/12-19).

“Saya diundang lagi ya bang?”, Goda saya. Bang Jack langsung mengangkat jempol. ‘Syiplah ! (PpRief/Rahma)

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY