Suara Indonesia News – Cilegon, Balai Karantina Pertanian (BKP) Cilegon, menginisiasi pembangunan dan peningkatan kapasitas ekspor bagi pelaku Usaha Kecil Menegah (UKM) dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang ada di Banten.
Hal itu terungkap dalam Focus Group Discussion (FGD) dan Corporate Social Responsibility (CSR), Pembangunan dan
Peningkatan Kapasitas Ekspor bagi UKM/UMKM, di Hotel The Royal Krakatau, Kota Cilegon, Senin lalu, (23/12/2019).
Sekertaris Daerah Kota Cilegon, Sari Suryati memberikan apresiasi kepada Balai Karantina Pertanian (BKP) Cilegon atas terselenggarannya kegiatan ini.
“Saya atas nama Pemerintah Kota Cilegon mengucapkan terimakasih dan memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada BKP Cilegon, karena berhasil mengadakan acara Focus Group Discussion (FGD) dan Corporate Social Responsibility (CSR), Pembangunan dan Peningkatan Kapasitas Ekspor bagi UKM/UMKM,” ucapnya.
Dikatakan, Sari Suryati, ini sebagai bentuk kepedulian Pemerintah dalam melakukan sebuah inovasi dan terobosan untuk para pelaku UMKM.
“Ini sebagai bentuk komitmen baik dari Pemerintah Pusat, Provinsi, maupun Daerah, terhadap para pelaku UMKM. Mudah-mudahan kegiatan ini bisa diikuti oleh Balai-Balai Karantina dan para pelaku usaha yang lain, untuk menjadi icon kedepan nantinya,” harapanya.
Selain itu, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Banten, Tabrani menyampaikan kegiatan seperti ini sangat membantu buat para pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dan juga industri yang ada di Cilegon untuk bisa melaksanakan ekspor usahanya.
“Mudah-mudahan dengan acara ini, para pelaku usaha industri yang ada di Cilegon khususnya dapat memberikan Dana CSR nya kepada para pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) dan mudah-mudahan di Banten banyak para pelaku usaha kecil yang naik kelas menjadi usaha menengah mikro, sehingga banyak para pelaku UMKM bisa mengekspor hasil usahanya,” harapannya.
Sementara itu, Raden Nurcahyo, Kepala Balai Karantina Pertanian (BKP) Cilegon menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mendukung akselerasi ekspor, khususnya komoditas pertanian dari UKM/UMKM yang ada di harapanya
“Melalui program Gratieks (Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor) yang dicanangkan Kementerian Pertanian. Dengan FGD dan CSR ini. Selain itu, untuk melakukan pemetaan terhadap komoditas pertanian di Banten juga meningkatkan kesejahteraan UKM/UMKM dengan mengekspor hasil komoditas pertaniannya ke mancanegara,”
Lanjut, Drh. Raden Nurcahyo Nugroho mengatakan, bahwa pihaknya telah memiliki Klinik Ekspor yang telah diresmikan oleh Kepala Badan Karantina Pertanian pada tanggal 09 Oktober 2019 lalu.
“Klinik Ekspor beroperasi 24 jam guna memberikan informasi dan pendampingan, akselerasi ekspor komoditas pertanian dan komoditas industri asal Banten. Dan sekaligus ditetapkan sebagai Co Working Space sebagai Klinik Ekspor Pertanian,” ujarnya.
Ditambahkan, Drh. Raden Nurcahyo Nugroho, bahwa Karantina Pertanian Cilegon berkomitmen tinggi memastikan ketentuan Sanitary and Phytosanitary Measures (SPS) dalam hal eksportasi produk pertanian asli Banten dipenuhi, sehingga diterima oleh negara tujuan dan tidak mengalami penolakan.
“Tanpa pemeriksaan dan sertifikasi dari karantina, komoditas ini tidak akan mungkin di ekspor. Pelayanan kami 24 jam setiap hari dengan jadwal piket petugas yang memadai. Guna mendorong peningkatan pemasaran ekspor komoditas andalan di Banten, Karantina Pertanian Cilegon menyediakan Klinik Ekspor 24 jam guna memberikan informasi dan pendampingan, akselerasi ekspor komoditas pertanian dan komoditas industri asal Banten,” ungkapnya. (Dhe)