Suara Indonesia News – Jakarta, H. Bustan Pinrang pengamat ekonomi mikro/ekonomi kerakyatan, mendukung Presiden Joko Widodo yang akan memberikan porsi besar bagi pengusaha muda. Katanya, pengusaha muda berhak terlibat kemitraan, baik kemitraan pengusaha-pengusaha muda dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun dengan investor.
Pernyataan ini disampaikan Presiden Jokowi saat menghadiri pelantikan pengurus Badan Pengurus Pusat (BPP) Himpungan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) di Raffles Hotel, Jakarta, pada Rabu, 15 Januari 2020 lalu. Menurut Bustan, kalau pengusaha muda diberi porsi besar, maka akselerasi ekonomi akan mudah tercapai dan memberikan nilai pertumbuhan ekonomi nasional mencapai 6 persen lebih.
“Pertumbuhan ekonomi yang masih stagnan di 5 persen, disebabkan sektor ekonomi rill atau ekonomi belum berjalan maksimal. Para pengusaha muda kebanyakan pengusaha start up, tentu mereka lebih banyak di ekonomi mikro IKM, UKM dan UMKM, sehingga mereka wajib diberi porsi besar,” ujar Bustan saat ditemui di Mach Hotel, Jl. Pintu Air, Pasar Baru, Jakarta Pusat, Jumat (17/01/2020).
Bustan juga mendukung pernyataan Presiden Jokowi yaitu, BUMN bisa berbagi pekerjaan dengan para pengusaha muda. Dimana beliau katanya, ingin agar para pengusaha muda diberikan kesempatan yang lebih besar.
“Pak Jokowi sudah tegas dan tepat akan memberikan porsi yang besar kepada pengusaha – pengusaha muda. Dimana jangan sampai pekerjaan-pekerjaan yang ada dikerjakan oleh anak-anak perusahaan BUMN, cucu-cucu BUMN di kerjakan BUMN semata. Kedepan pihak swasta-swasta, yang pengusaha-pengusaha muda harus terlibat,” ungkap Bustan.
Direktur PT Pinrang Mall Sejahtera ini menyatakan, hari ini BUMN memiliki aset sebesar Rp 2.400 triliun, lebih besar daripada APBN yang berkisar Rp2.200 triliun. Karena itu sudah saatnya menumbuhkan pengusaha muda untuk lebih berperan dan berkarya.
“Pernyataan Presiden Jokowi ini harus bisa dibuktikan dengan mengawal pengusaha kecil menjadi pengusaha menengah. Dan pengusaha yang menengah menjadi besar. Inilah tantangannya, apalagi Pak Erick Thohir sebagai Menteri BUMN adalah berlatar belakang pengusaha muda,” awasnya.
Dalam hal investasi kata Bustan, Presiden Jokowi sudah mengangkat mantan Ketua Umum Hipmi periode sebelumnya, Bahlil Lahadalia, sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Lanjut Bustan menerangkan bahwa portofolio yang dipegang oleh BKPM mencapai sekitar Rp800-900 triliun. Sehingga, sudah sewajarnya Kepala BKPM agar investasi-investasi yang datang ke Indonesia dimitrakan dengan pengusaha muda dan pengusaha lokal.
“Kata Presiden Jokowi sudah jelas, para invenstor jangan sampai mereka berjalan sendiri dan harus dimitrakan dengan pengusaha lokal. Harus ada kemudahan apabila meminta izin usaha investasi di sektor-sektor ekonomi yang ada,” katanya.
Kata Bustan, Presiden akan memberikan pelayanan kepada investor sebagai komitmen kemudahan investasi yang masuk ke Indonesia. Menurut Bustan, Presiden Jokowi mengatakan, bahwa ada investasi sebesar Rp780 triliun yang telah masuk di dalam negeri dan menyusul kurang lebih 2.200 (triliun rupiah) juga sudah di dalam, tinggal eksekusinya saja.
“Kegagalan komitmen investasi biasanya disebabkan oleh hal-hal kecil, seperti urusan pembebasan tanah yang tak kunjung selesai, sehingga investor tidak bisa memulai usahanya. Presiden lewat Kepala BKPM harus terjun langsung ke bawah untuk menyelesaikan kendala-kendala yang ada,” pungkas Bustan yang dikenal sebagai tokoh penggerak koperasi ini. (Edy)