Upacara HUT Kemerdekaan RI Ke-75, Santri Pondok Pesantren Darul Amanah Mengenakan Baju...

Upacara HUT Kemerdekaan RI Ke-75, Santri Pondok Pesantren Darul Amanah Mengenakan Baju Adat Nusantara

383 views
0
SHARE

Suara Indonesia News – Kendal. Dalam rangka memperingati hari yang sangat bersejarah bagi Bangsa Indonesia yaitu hari Kemerdekaan RI ke 75 pada hari senin tanggal 17 Agustus 2020 pukul 08.00 WIB, diadakan upacara bendera dengan protokol kesehatan dan peserta terbatas di Lapangan Darunnajah Pondok Pesantren Darul Amanah.

Bertindak sebagai Pembina Upacara adalah Ustadz Amirudin Maula, S.Pd. dengan Komandan Upacara Saudara Muhammad Iqbal Santri Kelas 5 TMI Asal Pemalang. Upacara berlangsung khidmat diikuti oleh para dewan Asatidz dan Santri Kelas 5 dan 6 TMI Pondok Pesantren Darul Amanah Sukorejo Kendal.

Upacara HUT RI Ke-75 kali ini seluruh santri dan guru memakai baju adat dari berbagai nusantara, nampak dalam upacara ada yang memakai baju adat jawa, baju adat bali, baju adat minang, baju adat Madura, dan lain-lain.

Prosesi upacara diawali dengan penghormatan umum kepada Pembina Upacara kemudian laporan Komandan Upacara kepada Pembina Upacara dilanjutkan dengan pengibaran bendera Merah Putih oleh Pasukan pengibar Bendera. Mengheningkan cipta dipimpin oleh Pembina Upacara, dilanjutkan dengan pembacaan Pancasila dan Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 oleh petugas upacara.

Ustadz Amirudin, S.Pd sebagai Pembina Upacara menyampaikan, selama beberapa dekade sebelum tahun 1945, rakyat Indonesia telah berjuang untuk kebebasan negeri kita selama ratusan tahun. Berapa jiwa melayang demi sebuah asa; Merdeka! Merdeka atau mati berkumandang serentak di penjuru negeri. Orang tua, pemuda, anak-anak pun bermufakat atas kemerdekaan bangsa dan tanah air dari cengkeraman para penjajah. Bahwa penjajahan di atas muka bumi adalah sebuah tindakan tak terpuji dan tidak sesuai dengan peri-kemanusiaan dan peri-keadilan.

“Bangsa kita sudah bebas dari penjajahan. Dahulu hingga saat ini, bahkan sampai kapan pun terbebas dari penjajahan. Dari penjajahan bangsa lain, dari penjajahan apa pun. Namun hal yang utama yaitu kita harus merdeka dari penjajahan terhadap jiwa kita dari kebodohan. Karena diri pribadi kita, jiwa kita yang harus pertama kali bebas merdeka. Kita harus tetap bangkit tegak berdiri. Cita-cita kita tetap harus senantiasa berkibar. Seperti halnya bendera merah putih yang berkibar saat ini”, Ucap Ustadz Amirudin.

“Pada hakikatnya kita sudah terbebas dari penjajahan, akan tetapi penjajah itu sendiri tidaklah musnah. Maka sepatutnya kita harus tetap bersiap diri. Bertaruh nyawa bilamana perlu. Berjuang dan memperjuangkan. Dan harus selalu kita ingat bahwa kita memiliki Allah yang akan menolong kita”, Lanjutnya.

Beliau Menambahkan,“Pondok Pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam adalah tidak hanya sebagai lembaga dimana kita menuntut ilmu. Namun juga sebagai benteng pertahanan Republik Indonesia. Sejarah telah mencatat, bagaimana para pahlawan di negeri ini bermula dari pondok pesantren. Para kiai dan santri-santri mempertahankan dan meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan. Menggali lebih dalam keilmuan dan nilai-nilai perjuangan. Menggapai kebahagiaan tidak hanya di dunia, namun juga di akhirat. Bahkan mati pun dapat menjadi kenikmatan. Berani hidup tak takut mati, takut mati jangan hidup, takut hidup mati saja’’.

“HUT RI ke 75 ini kita sedang diuji dengan adanya pandemic COVID-19. Mari kita pupuk rasa nasinalis kita dengan patuh mengikuti semua aturan pemerintah, yakni dengan menjaga kesehatan sesuai dengan protokol kesehatan. Apadaya kita terbebas dari penjajahan namun kita sendiri lalai atas kesehatan diri kita”, Tutupnya. (Nur K)

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY