Pengasingan Radja Siau Sanghie Manado Yacob Ponto dan Sumber Mata Air Panas...

Pengasingan Radja Siau Sanghie Manado Yacob Ponto dan Sumber Mata Air Panas Sangkanhurip

1,006 views
0
SHARE

Suara Indonesia News – Kuningan. Dalan rangka memperingati hari pahlawan 10 November 2020, sederet bendera merah putih pun mengelilingi sebuah makam kecil di Desa Sangkanhurip, Kecamatan Cilimus, Kabupaten Kuningan. Aparat perangkat desa, Babinkamtibmas dan masyarakat, turut menundukan kepala sejenak untuk menghormati dan memanjatkan doa bersama  untuk para pahlawan.

Menurut kepala Desa Sangkan hurip, Jujun Ahmad Junaedi peringatan Hari besar 10 November atau yang dikenal dengan Hari Pahlawan ini mempunyai makna yang begitu bearti, apa lagi kita selaku generasi muda, patut meneladani sipat juang pahlawan. Karena  bangsa yang besar itu adalah bangsa yang menghormati jasa para pahlawanya, ujar kades usai menggelar acara. (10/11-2020)

Lebih lanjut Kades Jujun menyampaikan, Makam ini merupakan salah satu saksi sejarah, dimana dalam riwayat disebutkan, ketika dahulu di wilayah ini datang seorang tokoh raja sekaligus pahlawan yang diasingkan oleh belanda dari kerjaan Sulawesi Utara tepatnya dari daerah kepulauan Siau,

Tokoh tersebut bernama Yacob Ponto, dari Karisedenan Manado yang bertahta pada tahun 1851-1890 yang mengadakan perlawanan terhadap kekejaman  belanda, dengan menentang sistem perbudakan, pembayaran pajak dan pengibaran bendera belanda di seputar kerajaan. Maka radja tersebut mendapat pengasingan oleh pihak belanda ke wilayah Cirebon Jawa Barat.

Menurut kades secara  singkat menuturkan, dalam masa perjalan pengasingan nya ke wilayah Cirebon yang begitu jauh dan sangat melelahkan, Radja  Yacob Pontoh mengalami kelelahan dan  sakit, hingga pada akhirnya, ada sebuah petunjuk datang dengan memberitahukan agar sang radja berobat di wilayah Desa Sangkan hurip, yang saat itu yang menjabat sebagai Kepala Desa pertama bernama Mbah Kuwu Sangkan, dengan pengobatan menggunakan Air panas yang keluar dari sumber mata air yang berada didesa tersebut. Dan dalam perjalananya, pada tanggal, 3 mei 1890, Beliau wfpat dan dimakamkan di pemakaman umum Dusun Kliwon, Desa Sangkan Hurip, Kecamatan Cilimus, Kabupaten Kuningan Jawa Barat.

Sementara menurut Kades yang merupakan Generasi Ke 53  dari kepala desa yang pernah menjabat di Desa Sangkanhurip tersebut menyampaikan, makna hari pahlawan saat ini, mengajak masyarakat nya agar sama sama berjuang untuk memajukan bidang ekonomi yang bermartabat, terlebih untuk desa Sangkan hurip penuh dengan potensi, dan diharapkan kita mampuh berdiri secara mandiri, ujar Jujun menyampaikan kepada media. ( Sep/ Heri )

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY