Suara Indonesia News – Aceh Singkil. Rencana Pembangunan Rumah Adat Pak Pak Suak Boang Di kota Subussalam telah memicu Pro kontra di tengah tengah Masyarakat di Daerah itu yang Mengatakan Rencana tersebut Harus di kaji Ulang dan apa Dasarnya, demikian yang di sampaikan para Pendemo melalui Koordinator Aksi, Suparman Lembong dalam orasinya di depan kantor MAA Subulussalam beberapa waktu yang lalu mengatakan, perlu dikaji ulang dasar pembangunan rumah adat Pakpak Suak Boang tersebut dengan melibatkan semua komponen masyarakat, apakah sudah sesuai dengan Keistimewaan Aceh dan adat istiadat kota Subulussalam, karena kata dia, di kota Subulussalam ini terdapat banyak suku. Salah satunya suku Singkil.
Terkait hal tersebut Pengamat Sosial dan Kebudayaan Suku Pak Pak Suak Silima Aceh Singkil dan Subussalam, SL. Kabeakan, mengatakan, sangat miris melihat sikap Masyarakat yang begitu cepat melakukan Aksi sementara Orang yang melakukan Aksi tersebut Tidak paham tentang Esensi yang di persoalkan itu ,demikian di sampaikan kepada Media ini Kamis (26/11/2020) di Rimo.
Ia melanjutkan, seharusnya mereka yang keberatan itu, apa Salahnya di bangun juga Rumah adat dan Budaya Singkil dengan Swadaya atau meminta bantuan kepada Pemerintah “urai nya.
dan tambah nya lagi, seperti Pengakuan MAA Subussalam bahwa Mulai dari Pembelian Tanah tempat Pembangunan Rumah adat Pak Pak Suak Boang tersebut Satu Rupiahpun tidak ada di bantu Pemerintah Kota Subussalam jadi apa yang salah tanya” Kabeakan.
“Untuk diketahui bahwa tak ada seribu rupiah pun anggaran pemerintah kota Subulussalam digunakan untuk membangun rumah adat Pakpak Suak Boang tersebut,” kata salah seorang komisioner MAA Subulussalam H. Syarifuddin Padang.
Meski demikian kata Syarifuddin Padang yang juga merupakan mantan anggota DPRK Subulussalam dan merupakan pendiri YPSBI, pihaknya akan melakukan kajian ulang dengan melibatkan tokoh adat dan budaya yang ada di kota Subulussalam.
Kabeakan Menjelaskan, Di kota Subussalam dan Aceh Singkil berbagai suku sudah ada sejak lama hidup berdampingan dan berbaur , mari saling menjaga persatuan dan kesatuan, kedepan mari saling berlomba menonjolkan Budaya masing masing dengan tidak melanggar Aturan dan Syariat yang ada di Provinsi Aceh. Kemudian sepakat dan sama sama di sampaikan kepada Pemerintah untuk pembangunan rumah adat suku suku tersebut untuk dijadikan destinasi wisata adat budaya, bukan melakukan Demo malu kita padahal bila di kaji Delapan puluh Persen Masyarakat Subussalam adalah berasal dari Pak Pak Suak Silima, yaitu Suak Kppas, Suak Pegagan,Suak Sim sim Suak Kllasen dan Suak Boang.. “tutupnya. (SK)