Suara Indonesia News – Kabupaten Cirebon. Dinas Damkarmat (Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan) Kabupaten Cirebon yang saat ini dipimpin Muhammad Ferry Afrudin, S.STP, sebelumnya menjabat Kadis Koperasi dan UKM, walaupun baru satu bulan menjabat dengan jajaran berencana untuk menggiatkan sosialisasi bagi masyarakat untuk bisa melakukan proteksi atas terjadinya bahaya kebakaran dengan meminta Pemdes menyediakan alat pemadam kebakaran yang memadai di tiap RW sebagai sarana untuk mencegah meluasnya kebakaran bila terjadi di wilayah desanya.
Dinas Damkarmat kabupaten Cirebon baru memiliki 10 sektor yang tersebar di wilayah kabupaten Cirebon yang menurut Renstra kabupaten minimal 14 sektor yang harus ada, tahun lalu berencana membangun sektor di kecamatan Greged, sayang terpotong untuk pandemi covid sehingga anggaran yang seharusnya untuk pembuatan sektor menjadi ditunda entah sampai kapan? urai Engku Nursamsu Sekdis Damkarmat mendampingi M. Ferry Afrudin di ruang kerja Kadis.
Untuk jumlah personil yang ada hanya 163 orang untuk 10 sektor termasuk kantor dinas, dan Disdamkarmat juga memiliki relawan yang tersebar di wilayah kabupaten, di tahun 2019 berjumlah 120 di 90 desa dan kelurahan, tahun 2021 bertambah 60 orang di 20 desa dan kelurahan.
Sementara jumlah kendaraan Pemadam Kebakaran untuk melayani se kabupaten hanya ada 18 unit saja. Di setiap sektor memiliki tandon untuk menampung air bila ada bencana kebakaran, dan setiap tandon kemampuannya menampung air hanya untuk 2 unit mobil pemadam kebakaran saja.
Setiap bulan kita memonitor dan sosialisasi proteksi di perusahaan yang ada di kabupaten Cirebon, dan menganjurkan tiap perusahaan memiliki 5 alat pemadam kebakaran saja padahal keberadaan apar (alat pemadam kebakaran) sangat dibutuhkan untuk proteksi dan pencegahan meluasnya area kebakaran di perusahaan atau pabrik.
Untuk daerah yang rawan kebakaran di wilayah kabupaten Cirebon ada di Weru dan Tuparev pasalnya tingkat hunian dan bangunan yang ada jumlahnya banyak.
Ferry berharap agar masyarakat bisa melakukan proteksi atas terjadinya bahaya kebakaran dibanding menanggulangi pasalnya bahaya kebakaran tidak dapat diprediksi dan bisa terjadi karena kelalaian kita sendiri. (Hatta)
