Suara Indonesia News – Purwakarta. Pihak Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Purwakarta menerima kunjungan dari Badan Pengembangan Kampus Berkelanjutan (BPKB) Insitut Pertanian Bogor (IPB) Selasa,(28/5/2024).
Kunjungan dilaksanakan di dua lokasi yaitu Sekolah Ekologi Kahuripan Pajajaran dan Arboretum Bambu Cikopo.
Rombongan yang dipimpin oleh Dr. rer. nat Rina Mardiana selaku Wakil Kepala Bidang Pengembangan Reputasi Kampus Berkelanjutan BPKB IPB yang juga dosen tetap Fakultas Ekologi Manusia disambut hangat oleh Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Purwakarta, Dr. H. Purwanto yang didampingi oleh CEO Self Learning Institute (SLI) Muhamad Irvan Efrizal. Turut hadir mendampingi Pejabat Disdik, Kepala Sekolah SD dan SMP Ekologi, Kepala Sekolah Pengembang dan Tim SLI.
Kunjungan dari IPB tersebut dimaksudkan untuk mengunjung sekolah ekologi dalam rangka mempelajari perilaku gaya hidup berkelanjutan yang telah dilakukan Sekolah Ekologi Kahuripan Pajajaran. Praktik gaya hidup berkelanjutan yang baik di Sekolah Ekologi Kahuripan Pajajaran akan memberi motivasi bagi gerakan nasional untuk gaya hidup berkelanjutan.
Kadisdik menyambut baik kunjungan dari IPB dan merupakan moment penting karena bisa bertukar tentang Pendidikan lingkungan yang tentunya sejalan dengan Pendidikan di IPB selain itu kunjungan ini semakin menguatkan dalam berproses untuk Gerakan Perubahan Pendidikan di Purwakarta.
Dengan kunjungan dari IPB semakin menguatkan Disdik Purwakarta untuk melakukan transformasi dalam membangun ekosistem Pendidikan di Purwakarta yang berpihak pada peserta didik, yang memperhatikan karakter lingkungan, karakter sosial dan spiritual peserta didik. Tim dari IPB bisa memberikan sisi akademik dari hal-hal yang bisa dikonfrensikan dengan pemerintah Kabupaten Purwakarta.
Kadisdik berharap agar bisa terus berkolaborasi dengan berbagai jenjang sekolah dibawah naungan Disdik Purwakarta.
“IPB dan Disdik Purwakarta mempunyai cara pandang yang sama yaitu berkolaborasi. IPB punya sumber daya, Disdik juga punya. IPB punya gagasan dan kita punya kemauan. Kolaborasi ini harus terus berlanjut demi mewujudkan gaya hidup peserta didik yang berkelanjutan” ungkap Kadisdik.
Rina Mardiana mengaku kagum dengan Sekolah Ekologi karena konsep sekolah betul-betul mengintegrasikan dengan alam terbuka semua kelasnya artinya udara pagi sampai siang benar-benar dirasakan oleh siswa. Sekolah bisa membangun memori antara manusia dengan situasi alam senyatanya. Siswa belajar untuk menghargai alam dalam arti kebutuhan dasar dirinya untuk makan, belajar berproses menghargai hidup dan menghargai kesatuan dirinya dengan alam.
Dengan mempelajari lingkungan secara bersama-sama, mereka belajar mengatasi kesenjangan sosial dengan berkolaborasi dan saling diskusi yang dapat membangun kekuatan sosial. Selain itu, dengan adanya kegiatan keagamaan di pagi hari bisa mengatasi kesenjangan sosial dengan mengikat hubungan dengan sang pencipta melalui pengkajian keagamaan yang melahirkan kepekaan spiritual yang penting bagi peserta didik.
“Visi bersama sudah terbentuk di sekolah ini sehingga siswanya bisa menerima dengan nyaman, tidak merasa belajar dan menajdi kekuatan. Pendidikan di sekolah ini membuat siswanay menjadi senang karena terjadi interaktif antara guru dengan murid. Inilah wujud aksi nyata gaya hidup yang berkelanjutan yang diterapkan di sekolah” demikian ucap Rini.
Sedangkan Setelah mengunjungi Sekolah Ekologi, Rombongan yang berjumlah 10 orang melanjutkan kunjungan ke Arboretum Bambu yang berlokasi di Cikopo, Purwakarta Jabar. (Fuljo Saefulrohman)