“Yang tua-tua akan diganti. Tetapi enggak mau beli yang bekas-bekas,” kata Ryamizard, dalam acara silaturahmi dengan wartawan di kantor Kementerian Pertahanan (Kemhan), Jakarta, Rabu (19/8).
Ia menjelaskan, lebih baik beli yang baru-baru sekalipun mahal daripada beli yang bekas tetapi sering rusak dan jatuh. Pihaknya tidak mau mengejar jumlah tetapi lebih ke kualitas dan kenyamanan dalam penggunaannya.
“Banyak tapi sering jatuh gimana. Lebih baik sedikit tapi bagus,” tutur mantan kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) ini.
Dia juga menegaskan akan mendorong untuk memproduksi alutsista sendiri. Yang sulit dan teknologinya tidak dimiliki baru dibeli ke negara lain.
“Kita punya kemampuan. Sumber daya alam kita punya. Sekarang ini sudah banyak yang diproduksi sendiri. Tinggal dikembangkan,” ujarnya.
Dia tidak mau mengomentari pembelian alutsista pada pemerintahan sebelumnya yang lebih banyak memiliki barang bekas. Menurutnya, itu kebijakan yang diputuskan pemerintah sebelumnya. Tentu ada pertimbangan dan analisa mengapa membeli yang bekas. (Bs/Sp)