Suara Indonesia News – Jakarta, Dengan adanya Bandara Kalimarau dan Bandara Maratua, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, memang tidak dipungkiri akan terjadi peningkatan kunjungan wisata baik lokal dan manca negara. Baik untuk urusan wisata maupun bisnis, Demikian Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Berau, Abdurahman saat dijumpai di acara Bandara Award, Hotel Borobudur, Jakarta (6/12-19) lalu.
Kalaupun terlihat lelah, namun beliau demikian semangat saat diajak bicara tentang ke-2 bandara tersebut. “Keberadaan bandara bandara itu adalah bukti bahwa masyarakat, pemkab Berau dan instansi terkait, demikian fokus meningkatkan kesejahteraan dan ekonomi masyarakatnya. “Yang jelas sudah banyak para wisatawan dan investor yang datang ke Berau, transportasi udara kami sudah mampu menangani itu, kami pasti memberikan pelayanan yang baik untuk itu.
Keberadaan kedua bandara pastinya akan berimbas kepada peningkatan kunjungan wisatawan dan pebisnis, efeknya pasti terasa karena lapangan pekerjaan pun akan mengikuti. Di Bandara Kalimaru sudah dihandle oleh 6 maskapai besarbseperti Garuda, Sriwijaya, Nam Air, Wing Air, Express Air dan Susi Air”, kata beliau.
Sedangkan, tambahnya, bandara Maratua masih ditangani oleh Susi Air dan akan bertambah kemudian seiring waktu.
“Kami atas nama pemerintah kabupaten dan masyarakat Berau, dalam kesempatan ini mengucapkan terima kasih kepada Menteri Perhubungan RI, Dirjend Perhubungan Udara, Pengelola Bandara Kalimarau dan Maratua, dan semua pihak terkait sehingga Kabupaten Berau sudah dapat sejajar dengan daerah lain dalam hal apapun, khususnya pelayanan lalu lintas udara. Yang akan meningkatkan ekonomi dan penyerapan lapangan kerja”, kata beliau lagi.
Setelah Bandara Kalimaru, pemkab Berau terus berupaya agar bandara Maratua pun secepatnya dapat didarati Pesawat-pesawat berbadan lebar. Kami sedang fokus juga untuk memfasilitasi perpanjangan landasan pacu Bandara Maratua, Berau, Kalimantan Timur. Rencananya akan ditambah 200 meter, dari 1.600 menjadi 1.800 meter dan kemudian akan ditingkatkan lagi menjadi 2.000 meter. Sekarang dalam finalisasi pengaspalan dan melengkapi lainnya lagi”, kata Abdurrahman.
“Sudah siap menjadi bandara internasionalnya pak?”, tanya saya. Beliau mengangguk dan menjawab, “Inshaa Allah”.
Kata beliau lagi, perpanjangan landasan pacu ini, kata Abdurraham juga harus diikuti dengan penambahan Instrument Landing System (ILS) untuk membantu navigasi penerbangan.
Namun, tambah beliau lagi, pembangunannya akan dilakukan secara bertahap, pasalnya, menurut Abdurrahman, banyak bandara di daerah lain yang juga mengajukan usulan yang sama. Semangat pak Kadis. (PpRief/Rahma)