Suara Indonesia News – Banda Aceh. Dewan Pimpinan Mahasiswa (DPM) KAMPUS ACEH yang bekerjasama dengan Presidium Aceh Lawyers Club (ALC), mengadakan kegiatan diskusi untuk yang kedua kalinya dengan tema “Peran Pemerintah Daerah dalam Membantu Rakyat Miskin di Era Pandemi Covid-19”, setelah diskusi ALC yang pertama diadakan di salah satu hotel berbintang di Aceh pada 14 Maret 2020 silam.
Namun, untuk musim ke dua ini diadakan secara daring atau online, setelah adanya himbauan untuk menjaga jarak dan menghindari keramaian dari pemerintah pusat, Selasa (28/04/2020).
Adapun Pembicara yang diundang oleh DPM KAMPUS ACEH dan juga pihak ALC yaitu Aminullah Usman, S.E., Ak., M.M (Wali Kota Banda Aceh), Zainal Arifin Lubis (Kepala Bank Indonesia Provinsi Aceh), Tgk. H. M. Yunus Yusuf (Ketua Komisi I DPRA), Drs. Isa Alima (Ketua Umum Brigade Anak Serdadu Provinsi Aceh) dan Dr. Amri, S.E., M.Si (Akademisi Unsyiah).
Direktur Eksekutif DPM KAMPUS ACEH, Sulthan Alfaraby, kepada wartawan, mengucapkan apresiasi kepada seluruh Presidium dan juga Alumni Peserta Aceh Lawyers Club yang berpatisipasi sejak ALC diluncurkan pada 14 Maret 2020 silam, hingga hari ini pun masih antuasias diikuti oleh berbagai pihak meskipun adanya pembatasan sosial.
“Saya mengucapkan apresiasi kepada seluruh yang sebesar-besarnya kepada Presidium ALC yang terdiri dari LSM Pemuda Cinta Aceh (PCA) dan LSM Generasi Aceh Peduli (GAP), serta Peserta Alumni ALC waktu silam. Karena ALC kali ini diwadahi penuh oleh DPM KAMPUS ACEH, maka kami berinisiatif untuk melanjutkan perjuangan PCA dan teman-teman waktu silam, dengan mengambil langkah kongrit dan cepat untuk kembali menghidupkan nalar berpikir di antara generasi muda Aceh, agar lebih solid dan aktif dalam hal kepedulian terhadap sosial saat ini. Apalagi, banyak isu yang tidak enak didengar akhir-akhir ini dan ini tugas kita selaku kaum intelektual agar senantiasa mengawal kebijakan Pemerintah Aceh”, ujar Mahasiswa UIN Ar-Raniry ini.
Selanjutnya, Ketua Pelaksana sekaligus salah satu Presidium ALC, Heri Safrijal, S.P, yang juga pernah menjabat sebagai Sekretaris Jenderal BEM Unsyiah, mengapresiasi langkah-langkah generasi muda yang diwadahi oleh DPM KAMPUS ACEH dalam mengawal isu-isu yang terjadi masyarakat Aceh di saat merebaknya wabah Virus Corona (Covid-19).
“Saya ucapkan apresiasi kepada generasi Aceh yang hari ini masih peduli dalam mengawal kebijakan pemerintah di tengah pandemi Covid-19, selanjutnya ucapan apresiasi saya kepada seluruh pemateri yang telah berhadir. Sekedar pemberitahuan, bahwa Bapak Wali Kota sedang ada rapat penting dan ditunda untuk berhadir bersama kita untuk saat ini. Semoga, dengan adanya diskusi kali ini, bisa didengar oleh Pemerintah dan segenap pemangku jabatan di Aceh agar sekiranya bisa lebih mempertimbangkan nasih masyarakat miskin yang sangat membutuhkan bantuan”, ujarnya.
Berdasarkan pantauan dari hasil diskusi yang disebar melalui IGTV akun Instagram @kampus_aceh, Kepala Bank Indonesia Provinsi Aceh, Zainal Arifin, memberikan pendapat bahwa ada banyak hal yang bisa dilakukan oleh pemerintah dalam mengambil kebijakan. Salah satunya adalah mempertimbangkan nasib ekonomi UMKM yang ada di Aceh agar tidak terpuruk di tengah pandemi Covid-19.
Setelah itu, Akademisi Unsyiah yang juga aktif dalam mengamat perekonomian Aceh, Dr. Amri, S.E., M.Si terlihat ikut memberikan pandangannya. Salah satunya adalah penggunaan anggaran belanja dari pemerintah untuk masyarakat dan kebutuhan lainnya haruslah dipertimbangkan dan jangan disalahgunakan serta haruslah merata dan juga tepat sasaran.
Lanjut kepada Ketua Komisi I DPRA, Tgk. H. M. Yunus Yusuf, juga ikut memberikan pendapat bahwasanya pemerintah Aceh harus benar-benar aktif dalam menjaga perbatasan agar tidak adanya penyebaran Covid-19 secara meluas dan tentunya akan menambah buruk keadaan di Aceh. Selanjutnya, beliau juga menyarankan agar pemerintah harus bergerak cepat dalam memberikan bantuan kepada masyarakat yang terkena dampak Covid-19. Bantuan yang dimaksudkan adalah sebaiknya diberikan dalam BLT (Bantuan Langsung Tunai) kepada masyarakat.
Terakhir, Ketua Umum Brigade Anak Serdadu (BAS) Provinsi Aceh, Drs. Isa Alima, yang juga menjadi pelopor waktu silam dalam hal pembagian masker dan konsumsi kepada masyarakat Aceh, mengatakan bahwa tidak ada alasan jika pemerintah “Tidak tepat sasaran” dalam membagikan bantuan pokok maupun BLT kepada masyarakat, dikarenakan sistem pendataan yang digunakan oleh pemerintah dimulai dari pusat sampai ke Aceh sudah pasti kongkrit dan canggih di zaman sekarang. Beliau berharap jangan ada pihak-pihak yang mengambil kesempatan dan beralasan dalam keadaan sekarang ini dengan mengatakan tidak tepat sasaran, karena pemerintah memiliki segala perangkat yang dipergunakan untuk mendata kebutuhan dan menyalurkan bantuan. Terakhir, beliau juga menghimbau kepada masyarakat agar patuh dan juga menjaga jarak serta kesehatan agar penyebaran Covid-19 segera terhenti. (Sulthan)