Suara Indinesia News – Baturaja OKU, Sejak beberapa hari terakhir udara di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) terpapar kabut asap. Pantauan dilapangan Jum’at (8/11/2019) kondisi kabut asap ini telah terjadi sejak pagi hingga sore ini kabut asap masih menyelimuti langit-langit bumi yang berjuluk Sebimbing Sekundang ini
Meskipun tak terlalu tebal namun Kondisi ini cukup dikeluhkan oleh masyarakat setempat karena dapat menggangu pernafasan.
“Masih bisa beraktifitas diluar seperti biasa, tapi ini cukup menganggu pernapasan, jadi kalau keluar terpaksa harus pakai masker” kata Elvis Rahman salah seorang pengendara saat dibincangi media ini.
Menanggapi Kabut Asap yang sudah berlangsung selama beberapa hari ini, aktifis lingkungan sekaligus ketua Lembaga Lingkungan Hidup LP3L Di Ogan Komering Ulu (OKU) Yunizir Djakfar, S.Sos., MIP., menghimbau kepada masyarakat agar tetap mewaspadai dampak kabut asap ini. Kondisi asap saat ini cukup pekat sehingga bisa berpengaruh pada kualitas udara di OKU..
“Ini harus disikapi serius, walaupun kita belum dapat informasi dari mana sumber asap ini. Terlepas dari mana sumber asap ini datang, tentunya kita harus waspada dan tetap menjaga kemungkinan lain,” kata Yunizir.
Yunizir, berharap pihak-pihak terkait dapat mengambil langkah kongkrit. Seperti disampaikan Yunizir bahwa tugas untuk mengatasi kabut asap ini bukan hanya tugas pemerintah saja, namun merupakan tugas kita bersama semua element.
“Kita juga meminta kepada pihak terkait untuk terjun ke lapangan dan menindak tegas siapapun yang terbukti melakukan pembakaran tanpa tebang pilih. Karena saat ini kita masih dalam kondisi musim kemarau, jangan sampai ada kejadian luar biasa akibat dari kabut asap ini dan jangan menunggu ada korban,” ujar Yunizir Jakfar.
Disampaikan Yunizir bahwa yang penting sekarang kita harus bersama dalam menjaga lingkungan khususnya di OKU tercinta ini. Kabut asap ini kita jadikan peringatan bagi kita bahwa kondisi lingkungan butuh perhatian yang maksimal dan wajib bersama untuk melestarikannya. Kita berharap semoga hujan segera turun dan dapat mengurai kabut asap ini dan semoga OKU tetap terjaga lingkungannya.
Hal senada juga disampaikan oleh Ketua LLH Jejak Bumi Indonesia Agung Sudrajad, SE., MIP., yang juga aktivis lingkungan di OKU ini nenyampaikan bahwa peran Legislatif dalam mengatasi hal ini juga tak kalah penting, selaku wakil rakyat untuk membantu pemerintah dalam pengawasan, bahkan dapat mendesak pemerintah untuk mencabut izin bagi pihak-pihak yang merusak lingkungan atau terbukti melakukan pembakaran lahan. Disamping itu pula DPRD dapat menyiapkan payung hukum untuk kedepan agar hal seperti ini tidak terjadi lagi di Bumi Sebimbing Sekundang ini.
Di tempat terpisah ketika dibincangi oleh media ini, Ricco S. Arnahesa, SIP., yang juga Ketua LSM Abdi Lestari, dimana LSM Abdi Lestari ini juga penggiat Lingkungan dan Pemberdayaan Masyarakat menghimbau kepada kita semua untuk bersama-sama dengan pemerintah dan pihak terkait untuk mendapatkan informasi bagi pelaku pembakar lahan dan hutan yang ada di wilayah OKU ini hususnya di kota Baturaja tercinta ini, agar kejadian kabut asap seperti ini tidak terjadi lagi di OKU ini.
“Kalau bukan kita yang peduli siapa lagi, satu kata Lawan segala bentuk perusakan lingkungan di Bumi Sebimbing Sekundang,” tukas Ricco mengakhiri perbincangannya dengan kami. (Oki).