Suara Indonesia News – Kabupaten Cirebon. Ditengah kesibukannya melayani warga untuk pengajuan BPUM bantuan produktif usaha menengah, Yoyon Kristianto Kuwu desa Jamblang di ruang Sekdes dipusingkan dengan bansos dari propinsi yang dikirim via Ojol pasalnya bansos tahap ketiga yang akan dikirim berkurang jumlah KPM dan nilai paketnya (Selasa, 3/11/2020).
Yoyon Kuwu Desa Jamblang Kecamatan Jamblang menjelaskan tahap pertama bansos yang diterima warga desa jamblang sejumlah 724 termasuk nama yang ada dalam DTKS data terpadu kesejahteraan sosial sejumlah 21 kpm, sedang non DTKS sebanyak 703 kpm dengan lancar tanpa kendala dan jumlah yang diterima membantu pemdes mengurangi beban warga yang terkena dampak pandemi.
Di tahap kedua pencairan jumlah kpm yang menerima berkurang hampir separuhnya sejumlah 300 kpm menjadi hanya 403 kpm saja, dengan paket dan uang tunai yang diterima masih sama. Menyikapi pengurangan jumlah kpm pihak desa melakukan musyawarah desa dan dicapai kata sepakat bagi kpm yang masih menerima paket akan berbagi dengan yang tidak menerima paket, dengan cara diserahkan pada penerima paket untuk mengambil uang atau paketnya dipilih salah satu dan sisanya akan diberikan bagi kpm yang tidak menerima di tahap kedua.
Untuk pengiriman ke tiga yang akan dilakukan terjadi penurunan jumlah kpm dan nilai paketnyapun berkurang. Dalam surat edaran yang diterima pihak desa jumlah uang tunai tertera Rp. 250 ribu, dan paketnya berkurang, beras yang di tahap pertama dan kedua pengiriman berjumlah 10 kg, untuk tahap ketiga hanya 5 kg saja. Dan informasi dari desa yang sudah menerima di Kecamatan Jamblang juga, uang tunai yang diterima hanya sejumlah Rp. 100 ribu saja walaupun dalam edaran tertera Rp. 250 ribu, jumlah kpm berkurang menjadi hanya 387 kpm berkurang 6 kpm.
Hal itu membuat bingung pihak desa, karena jumlah kpm dan nominal paket berkurang sehingga perlu melakukan rembug warga lagi sebelum paket tersebut disalurkan. Yoyon Kuwu desa Jamblang berharap
Pemerintah propinsi tetap konsisten dan tidak membuat bingung pemdes dengan adanya pengurangan jumlah kpm ataupun nominal paketnya, konsisten dalam jumlah kpm dan nominal paket yang diberikan, tapi biar bagaimanapun hal ini tetap membantu kebutuhan warga kami yang terkena dampak dan otomatis pemdes tetap akan musyawarah lagi supaya tidak ada gejolak dan kecemburuan dari warga, ungkap Yoyo mengakhiri perbincangan. (Hatta)