Suara Indonesia News – kuningan, Masa tua tidak menyurutkan semangat jiwanya untuk tetap berkarya, meski perkembangan mode jaman kian maju. namun konsistensinya dibidang karya seni batik tetap ia geluti hingga saat ini.
Cecep Nurahman,Spd, itulah salah satu sosok pengrajin batik khas yang ada di kabupaten kuningan tepatnya di desa manis kidul, Meski ia tengah menjalani pengabdiannya sebagai Guru SD, namun semangat juang untuk tetap berkarya dalam menghasilkan batik batiknya tetap digeluti.
Berawal pada tahun 2012 silam, keisenganya untuk ikut perlombaan membuat deisgn batik, 3 hasil karyanya yang dilombakan, 2 diantara masuk nominasi 20 besar karya batik terbaik. namun akhirnya, 2 hasil karya terbaiknya diproduksi oleh orang lain.sedangkan yang satu lagi, Ia produksi sendiri dengan nama batik Dakor (corak batik kuda dan bokor) sesuai dengan sejarah kabupaten kuningan.
Dengan bermodalkan seadanya, Cecep Nurahman,Spd. Tetap melanjutkan pekerjaanya selaku pengrajin batik, disamping ia juga tetap pergi kesekolah untuk memberikan ilmu pada anak didiknya di sekolah. Al hasil meski dalam keadaan keterbatasan modal, hasil karyanya sudah masuk sebagian dikenakan oleh dinas dinas di kabupaten kuningan. Maupun diluar kabupaten. ujar Cecep ketika tim media menyambangi kediamannya.
Namun menurut cecep, kendala terbesar yang di alaminya adalah, selain keterbatasan permodalan, juga dalam hal pemasaran. Untuk itu cecep berharap, kepada pihak pemerintah maupun pihal lain, untuk membantu dan memeperjuangkan para pelaku usaha kecil khususnya dibidang pengrajin batik dikuningan.
Dengan harapkan kedepan, batik datik Dakor yang Ia produksi ini, selain menjadi batik khas kuningan sebagai bahan komoditi, juga mampuh bersaing dipasaran Nasional. Ujar Cecep menyampaikan harapanya kepada media. (sep)