Berbagi Kasih Ditengah Pandemi Dengan Giat Hkitanan Massal dan Bagi Buku

Berbagi Kasih Ditengah Pandemi Dengan Giat Hkitanan Massal dan Bagi Buku

196 views
0
SHARE

Suara Indonesia News – Kota Cirebon. Ditengah kondisi marak dan hiruk pikuknya berita tentang penyebaran Virus Covid-19 ini Negara kita sudah mencatat sedemikian besarnya masyarakat yang terpapar Covid-19 dari mulai masyarakat kelas bawah hingga tidak sedikit pejabat yang terpapar Covid-19 ini, penularannya pun dari beragam klaster baik dari rumah, kantor, hingga tempat ibadah.

Namun ditengah maraknya pandemi Covid-19 ini, berbagai kegiatan sosial banyak digelar dikalangan masyarakat demi untuk berbagi kasih kepada sesama, seperti yang dilakukan salah satu yayasan yang bergerak di bidang sosial dan pendidikan yaitu Yayasan Bina Insan Al-Khairaat telah menggelar berbagai kegiatan sosial dengan bagi-bagi buku iqro dan buku juz Amma di beberapa musholah dan rumah taklim (Rabu, 09/10/2020) diwilayah Kecamatan Lemahwungkuk Kota Cirebon, meliputi daerah kesunean selatan, kriyan, dan daerah kluwungan.

Kegiatan tersebut rangkaian acara Milad yang ke 6 Yayasan tersebut, lebih dari 200 buah buku iqro dan jus amma yang telah diberikan kata Dodi ketua pelaksana Milad saat ditemui dikantor yayasan pada pelaksanaan hitanan Massal (Minggu,13/10/2020),

Lebih lanjut dodi mengatakan “Kegiatan ini diharapkan bisa bermanfaat untuk sesama dan inilah yang bisa kami lakukan”,

Saat senggang pelaksanaan sunatan massal tersebut Tri Harjana Ketua yayasan menyampaikan terimakasih kepada seluruh jajaran pengurus yayasan dan juga kepada Panitia Pelaksana Milad yayasan yang ke 6 ini yang telah bekerja keras demi terlaksananya rangkaian kegiatan ini, dan kegiatan yang sudah berlangsung lebih dari 2 bulan hingga saat ini pelaksanaan kegiatan sunatan masal berjalan dengan lancar tuturnya,

Lebih lanjut Tri mengatakan, “Alhamdulillah pada kegiatan kali ini berjalan sesuai rencana yang diharapkan walaupun hanya diikuti oleh 20 peserta dari 40 peserta yang ditargetkan namun ini cukup mengembirakan kami sebagai pengurus” imbuhnya, dan yang menariknya kata Tri bahwa pada sunatan massal kali ini ada salah satu peserta yang ikut hitanan berasal dari non muslim David Imanuel Namannya tegas Tri, David ini mau ikut sunatan atas kemauannya sendiri dan orang tuanyapun mendukung ungkap Tri, makanya kita tidak menolak untuk David Imanuel ikut sunatan massal kali ini unjar Tri dan kami dari pihak yayasan pun mensupport semoga ini membawa kebaikan buat kita semua dan kita do’akan saja semoga David Imanuel dapat hidayah dari Allah SWT ujarnya, lebih lanjut Tri berharap kegiatan ini akan trus dapat dilaksanakan secara berkesinambungan guna membantu saudara-saudara kita yang kurang beruntung kata Tri.

Tri juga menyampaikan ucapan syukur dan terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada Penasehat Yayasan Bina Insan Al-Khairaat yaitu Bapak Ali Rachman yang saat ini, beliau tidak dapat menghadiri acara khitanan massal ini karena kesibukan beliau yang tidak bisa ditinggalkan.

Ditengah semaraknya acara pewarta sempat menemui orang tua dari David Imanuel adalah Suhaedi ketika ditanya terkait anaknya yang ikut sunatan ini Suhaedi mengatakan bahwa anaknya sendiri yang mempunyai keinginan untuk ikut sunatan ini, urai suhaedi.

“Sudah lama anaknya ini minta disunat namun karena berbagai keterbatasan belum bisa memenuhi keinginan anaknya ini, nah sekarang ini ada kesempatan acara sunatan massal dan ini juga anaknya yang memberitahu saya”, ungkap Suhaedi.

“Anaknya ingin ikut sunat dan saya mendapat informasi dari salah satu panitia milad yayasan pak wildan” kata Suhaedi,

Lalu Suhaedi ikut mendaftarkan David  untuk bisa ikut sunatan massal itu. Ya akhirnya anak saya bisa ikut sunatan itu.

Suhaedi mengungkapkan terimakasih kepada pihak yayasan yang mau menerima anak saya ikut sunatan massal ini.

Kegiatan sunatan massal ini didukung oleh team medis yang diketuai oleh dr.Eko Dewantoro yang dibantu oleh dr.Taufik juga 2 perawat dan 2 orang asistennya ujar dr.Eko,

Saat jeda Eko mengungkapkan, selama pelaksanan khitanan ini tidak mengalami kendala apapun hanya ada beberapa peserta khitan yang merasa takut ketika melihat alat khitan yang akan digunakan. namun setelah mereka berbaring dan sudah tidak merasa sakit mereka terlihat nyaman-nyaman saja imbuhnya.

Tehnik yang digunakan dalam khitan ini adalah tehnik cauter atau dikenal dengan Elektrikal Cauter, kata Eko Sunat dengan metode ini dilakukan dengan menggunakan pemanas elektrik yang ditembakkan ke ujung penis untuk memotong kulup. Kelebihan dari metode ini adalah minim jahitan dan perdarahan ujar Eko.

Eko berharap kegiatan ini agar bisa terus dilaksanakan secara rutin dan saya siap untuk membantu demi kemaslahatan ummat pungkas Eko. (Hans)

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY