Blusukan Ke Pasar, Calon Bupati Gresik “NIAT”, Mendengar Keluhan Pedagang Pasar Kedamean

Blusukan Ke Pasar, Calon Bupati Gresik “NIAT”, Mendengar Keluhan Pedagang Pasar Kedamean

427 views
0
SHARE

Suara Indonesia News – Gresik. Calon Bupati (Cabup) Gresik No. 2 “NIAT” H. Fandi Akhmad Yani SE yang dipanggil akrab Gus Yani blusukan ke Pasar Kedamean, Kecamatan Kedamean untuk mengetahui perkembangan kestabilan harga kebutuhan pokok di secara langsung.

“Saya ke sini untuk mendengar secara langsung keluhan dari para pedagang selama masa pandemi Covid-19 dan adanya lonjakan harga kebutuhan pokok,” kata Gus Yani saat ditemui media, Kamis (15/10/2020) sekitar pukul 09.00 Wib

Lebih lanjut H. Fandi Akhmad Yani menuturkan, “Pandemi Covid-19 tidak hanya menimpah bangsa Indonesia saja tapi juga belahan dunia yang lain, Tetapi kondisi tersebut tidak bisa dibiarkan begitu saja”,

“Pasar itu kan tidak hanya di kota saja di desa juga ada, Baik pedagang maupun pembeli harus terayomi. Dengan cara pihak PD Pasar atau Disperindag harus agak rutin turun ke pasar desa,” ucapnya

Kedatangan H. Fandi Akhmad Yani Paslon No. 2 yang disambut hangat para pedagang dan Pengunjung Pasar Kedamean menyempatkan berdialog tentang barang kebutuhan pokok.

“Mereka mengeluhkan tidak stabilnya harga barang pokok yang ada di Pasar Kedamean ini” katanya.

Menurutnya, hal itu sebenarnya tidak boleh terjadi karena pemerintah harus memiliki ketegasan untuk mengendalikan kestabilan harga, baik itu Disperindag maupun PD Pasar harus sering turun.

“Turun ke bawah kan tidak harus Bupati, Jangan sampai terjadi adanya permainan harga yang dilakukan oleh salah satu oknum pedagang pasar setempat,” tuturnya.

Sementara itu, salah satu pedagang di Pasar Kedamean mengatakan, adanya pandemi Covid-19 dirinya mengalami penurunan omset setiap harinya. “Sebelum Covid-19, omset kami setiap harinya mencapai Rp. 2 juta, sekarang menurun hingga 50 persen, Selain itu, kestabilan harga juga berpengaruh terhadap penurunan omset kami,” kata salah satu pedagang saat ditemui media. (Hari Riswanto)

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY