Suara Indonesia News – Bireuen, Capres No urut 02 Prabowo – Sandi bersama ulama Aceh, menandatangani sembilan kesepahaman yang berisi janji – janji jika terpilih sebagai Presiden – Wakil Presiden pada pemilu 17 April 2019 mendatang.
Tgk.H.Muhammad Yusuf A Wahab yang akrab di sapa Tu Sop Jeunib, mengatakan ada sembilan point yang ditandatangani Capres Prabowo – Sandi bersama ulama Aceh pada 3 April 2019 kemarin. Butir-butir nota kesepahaman ini muncul atas pokok pikiran ulama Aceh. “MoU ini lahir dari pikiran para ulama Aceh yang menjadi harapan kita semua,” Ucap Tu Sop Jeuniep Pimpinan Dayah Babussalam Al-Aziziyah Jeunieb, Kabupaten Bireuen. Kemarin, 12/04-2019.
Sembilan point yang diteken antara Prabowo – Sandi bersama ulama diantaranya komitmen pelaksanaan Syariat Islam di Aceh, mendukung perdamaian Aceh dengan prinsip kemanusiaan dan keadilan yang menjunjung tinggi keistimewaan Aceh sesuai MoU Helsinki. “Prabowo-Sandi berkomitmen untuk memperkuat peran ulama dalam penyelenggaraan pemerintahan yang baik di Aceh serta penguatan sektor pendidikan Islam berbasis Dayah di Aceh,” jelas Tu Sop.
Prabowo – Sandi menyetujui pembentukan kelembagaan Forum Konsultasi Pemerintah Pusat – Aceh yang berfungsi membahas dan memutuskan kebijakan administratif dan kebijakan strategis serta pengembangan ekonomi dan investasi Syariah. “Mempertahankan kebijakan Dana Otonomi Khusus Aceh (DOKA) dan mengoptimalkan fungsi Lembaga Wali Nanggroe salah satu kesepakatan capres Prabowo – Sandi nantinya,”Tambah Tu Sop.
Ketua DPD Partai Gerindra Aceh TA Khalid mengatakan, selama ini kewenangan pemerintah pusat dan Aceh sering tidak tersingkronisasi. Maka itu, konsep yang dibuat oleh ulama Aceh ini dapat menjadi dasar kemajuan Aceh ke depan. “Awalnya, TA Khalid bersama Muzakir Manaf memfasilitasi para ulama Aceh bertemu capres 02, Pak Prabowo pun mendapat respon sangat baik untuk bertemu ulama Aceh,” tutup TA Khalid. (man)