Suara Indonesia News – Kabupaten Cirebon. Di duga Desa Kasugengan Lor, Kecamatan Depok, Kabupaten Cirebon ini kurang sigap dalam penanganan pencegahan covid 19, padahal desa desa yang lain sudah gencar gencar nya melaksanakan kegiatan sosialisasi dan penyemrotan disinvektan dan juga membuat Posko siaga desa Covid 19.
Namun yang terjadi di Desa kasugengan lor ini di duga kurang maksimal, setelah di tinjau langsung oleh wartawan suaraindonesianews.com secara langsung memang belum terlihat jelas adanya Posko siaga desa Covid 19 baru ada spanduk saja. Itu pun konon di talangi dulu oleh Babinsa nya Pelda Fahmi, menurut nya sangat miris kurang nya perhatian dari kuwu Ali mengenai hal ini maka beliau inisiatif mengeluarkan dana pribadi guna menanggulangi nya.
Setelah kami wawancara langsung kuwu Ali secara langsung dia membantah nya dengan sedikit nada tinggi # siapa yang bilang desa tidak sigap?!! bawa sini kehadapan saya, dan untuk spanduk saya sudah pesan namun *Babinsa nya bilang saya sudah jadi pak kuwu *#
Pelda fahmi pun memberikan alasan nya, diri nya sudah berulang kali mengingat kan mengenai arahan dari SKPD Kabupaten Cirebon yang mewajibkan ada nya spanduk himbauan bersama mengenai penanganan corona namun tidak di indah kan oleh kuwu (kepala Desa) nya, tegas Pelda Fahmi saat di wawancara oleh wartawan suaraindonesianews.com.
Dan mandor desa Ambari pun pada saat di tanya pak mandor untuk posko penanganan corona ada di mana? Jawabannya ya di depan desa ini. Namun jika di lihat oleh mata umum itu tidak terlihat sebagai Posko siaga desa Covid 19, dan di tanya untuk personil yang siaga sudah ada belum di jawab nya belum ada mas, ya siapa ajah yang bersedia untuk jadwal di tegaskan nya sampai saat ini belum ada.
Danramil 2007 Plumbon Kapten Arm Karsim, juga memberikan pandangan mengenai kuwu Ali selama 2 tahun beliau bertugas di koramil Plumbon hanya beberapa kali bertatap muka langsung dengan beliau. Menurut nya bahwa kuwu Ali kurang koperatif dan terkadang menghindar. Contoh kasus Perjudian kemarin kita memanggil kepala desa nya untuk membantu memberikan pengarahan namun sulit untuk di temui dan di hubungi, pungkas nya. (Sendi)