Suara Indonesia News – Bandung. Lama tidak berkomunikasi dengan Dr.Hj.Ikke Dewi Sartika,Mpd yang dikenal sebagai ‘ Kartini Jawa Barat’ ini akhirnya tercapai juga kalau pun hanya melalui seluler (Jumat, 06/06-20)
Kami pun mengulang ceritera tentang kesuksesan acara beliau saat ASEAN Flower Festival 2016 lalu. Yang diikuti lebih dari 15 negara Asia dimana acara ini dilaksanakan di Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, tepatnya 25-28 Oktober 2016.
“Seharusnya ini acara reguler tahunan ya Rief, namun kita banyak terganggu acara lain dari mulai Pilkada, Pileg, Pilpres bahkan saat ini Covid 19. Yang utama acara ini bertujuan membangun destinasi pariwisata sekaligus mendongkrak ekonomi petani bunga dan masyarakat”, kata ‘ibu Ikke’ panggilan akrab kami.
Tahun 2016 Lalu acara berlangsung meriah, katanya lagi, diikuti oleh Singapura, Laos, Kamboja, Myanmar, Brunei Darussalam, Filipina, Malaysia, Thailand, Vietnam, Cina, Jepang, Korea Selatan, Timor Leste, Australia, dan Indonesia sebagai tuan rumah.
Kegiatan ini juga selain workshop, pameran, pelatihan, penataan, dan keterampilan dalam mengelola bunga juga ada acara dengan pawai kendaraan berhias bunga, yang bertujuan menyampaikan pesan persahabatan antar-provinsi, kabupaten, atau kota dan antar-bangsa ASEAN.
“Pastinya acara yang dibuka oleh Bupati Bandung Barat (saat Itu), H.Abubakar – mewakili Ibu wapres Hj.Musfida Jusup Kala lalu mempunyai misi mulia yaitu optimalisasi pengembangan usaha dengan pemanfaatan potensi lokal pertanian bunga serta penataan wilayah yang memiliki daya tarik wisata untuk mencapai peningkatan PAD dan devisa negara, termasuk penyerapan lapangan pekerjaan dan promosi potensi daerah Dan negara peserta, nah sekarang harus kita evaluasi apakah program2 tahun 2016 ini berjalan sesuai harapan “, kenang Ibu Ikke lagi
Selain itu, ibu Ikke menambahkan, pameran bunga yang menampilkan hiasan-hiasan bunga dan bunga potong berbagai gaya serta media yang dapat menyampaikan berbagai bentuk dan gagasan baru.
Ada juga demonstrasi dan merangkai bunga terpanjang dunia yang kemudian mendapat sertifikat pecah Rekor Original Indonesia atau Rekor rekor dunia Guinness World Record sebagai pesan persahabatan antar bangsa-bangsa ASEAN.
Saat ditanyakan bagaimana rencana gelaran serupa kedepan, ibu Ikke yang juga Ketua Yayasan Pamanah Rasa, Ketua Paguyuban Kraton Nusantara, mantan Kadis Kehutanan Pangan & Peternakan Jabar, mantan Kadis Pemberdayaan Perempuan & Perlindungan Anak Jabar, mantan Kadisdik Jabar 2020 dan segudang prestasi dsb ini menjawab.
“Kami ini pekerja, bukan pemilik kapital atau modal sehingga kami membuka diri kepada siapapun yang ingin berinvestasi dalam acara ini, karena bukan semata acara lokal, namun sudah nasional dan level dunia. Jadi saya pasti menerima dengan tangan terbuka untuk para investor yang perduli, kita duduk bersama Deni keharuman nama bangsa dan negara. Saya yakin Covid 19 akan berlalu, waktunya kita recovery ekonomi para petani bunga dan sektor lain yang terkait, acara yang Saya selenggarakan waktu lalu adalah yang pertama Dan termegah dari acara serupa Nasional lainnya
Nah untuk kedepan saya sedang persiapkan hal serupa dengan nama BANDUNG WEST JAVA INTERNATIONAL FLOWER FESTIVAL (BESTJIFF) 2020, pastinya akan lebih meriah dari acara AFF 2016 lalu, inshaa allah “, demikian Ibu Ikke diakhir wawancara. ‘Mantap,bu. Inshaa Allah. (PpRief/YT/Herni/RL)