Suara Indonesia News – Kabupaten Cirebon. Pandemi Covid 19 yang terjadi hampir di seluruh negara di dunia dan juga di wilayah Nusantara, berdampak pada dunia pendidikan yang tidak boleh melakukan aktifitas belajar tatap muka seperti kondisi sebelum ada pandemi, dan pembelajaran dilakukan jarak jauh (daring) sehingga siswa siswi belajar di rumah sementara guru pendidik memberikan pelajaran melalui android.
Permasalahan muncul di level pendidikan dasar dan menengah tidak hanya dari kesiapan siswa untuk belajar melalui android juga android dan pulsa internet dari siswa didik tersebut tidak semua terpenuhi dan berdampak anak-anak usia sekolah dasar dan menengah pertama menjadi tidak belajar dan hanya berkutat dengan game yang ada di internet bila siswa memiliki kelengkapan android dan kuota internetnya sementara orang tua tidak semua bisa mendidik dan mengarahkan anaknya untuk belajar karena ketidak tahuan materi yang harus disampaikan.
Menyikapi situasi yang ada, Komisi IV DPRD Kabupaten Cirebon dipimpin Siska Karina, SH., MH., Ketua Komisi dan 6 anggotanya berkunjung ke SMP Negeri 1 Plumbon untuk mengetahui sejauh mana efektifitas dan kendala dari pembelajaran jarak jauh (PJJ) dengan istilah kerennya metode Daring (Selasa, 19/01-2021).
Acara juga dihadiri H. Amin Kabid SMP Dinas Pendidikan, beberapa Kepala Sekolah yang ada di sekitar Plumbon, juga guru-guru pengajar SMP Negeri 1. Acara diawali sambutan H. Amin yang menjelaskan pandemi ini belum berakhir sementara Kabupaten Cirebon masih dalam kategori zona merah hingga belum bisa dilakukan tatap muka walaupun dari Kepala Dinas sudah melakukan persiapan belajar tatap muka, dan mengingatkan pada kepala sekolah yang hadir untuk menginstruksikan bagi walikelas untuk bisa bertemu dengan siswa siswinya dalam satu semester satu kali untuk mengetahui perkembangan dan kendala yang dihadapi mereka.
Sambutan dilanjut oleh Ketua Komisi IV Siska Karina yang menjelaskan maksud kedatangan komisi IV saat ini untuk mengetahui sejauh mana efektifitas dan kendala yang dihadapi baik dari siswa maupun pihak sekolah dalam PJJ ini, pasalnya informasi yang diterima, dalam kondisi seperti ini siswa tidak saja menjadi jarang belajar dan berkutat di hp tapi lebih sering bermain game daripada belajarnya.
Acara berlangsung dialogis dan dua arah sehingga tidak monoton, semua keluhan pihak sekolah langsung ditampung oleh anggota Komisi IV dan juga diberikan solusi oleh H. Amin selaku Kabid.
Usai acara, Siska Karina memberikan keterangan pers berkaitan kunjungan ini, masih adanya beberapa kendala dari siswa berkaitan dengan ketersediaan alat komunikasi yang dimiliki siswa dan juga kuota internetnya, juga menghimbau untuk adanya pertemuan dengan siswa secara tatap muka walau tidak belajar tapi untuk mengetahui perkembangan akademis dari tugas-tugas yang diberikan dan juga untuk mengetahui perkembangan mental dan perilaku siswa masa dalam satu tahun tidak terpantau sama sekali.
Untuk tatap muka yang dilakukan bukan untuk belajar tapi dalam bentuk bimbingan dan konsultasi supaya tidak ada miskomunikasi antara siswa dan guru kelasnya, bisa dilakukan dengan menghadirkan siswa untuk melakukan bimbingan. Untuk tatap muka sendiri masih menunggu dari propinsi dan pusat walaupun bulan lalu kementrian pendidikan mengijinkan tatap muka dan akan dilakukan di januari ini karena masih banyak daerah yang sebaran virusnya tinggi jadi ada larangan bagi yang masuk zona merah.
“Harapannya pihak sekolah bisa melakukan perbaikan dalam PJJ ini dan jangan sampai ada siswa yang putus sekolah karena ketidakmampuan dalam berkomunikasi untuk kegiatan belajarnya.” Siska juga akan menindaklanjuti hasil dari kunjungan ini dengan tetap melakukan monitoring terhadap sekolah maupun dinas pendidikan.
H. Amin menjelaskan usai kegiatan, evaluasi ini untuk mengetahui kelemahan yang ada dan untuk dilakukan perbaikan dalam metode PJJ atau daring ini, contohnya walikelas 7 sudah mengundang seluruh siswa secara parsial untuk mengetahui kendala mereka saat mengerjakan
tugas-tugas yang diberikan guru bidang studi juga untuk mengetahui kondisi rumah seperti tinggal dengan siapa? Bisa jadi dengan paman atau bibinya bahkan dengan neneknya dan mungkin juga kondisi neneknya untuk beli beras saja susah, walikelas diharapkan untuk mengetahui kondisi siswa dan mencarikan solusi terbaik untuk siswanya.
H. Amin berharap kunjungan komisi IV ini dalam rangka evaluasi bisa memberikan masukan bagi kami baik untuk sekolah ataupun dinas pendidikan, masukan bisa dari hasil rumusan komisi dan juga aspirasi masyarakat yang digodog dalam komisi IV, supaya pendidikan di Kabupaten bisa berlangsung dengan baik dan tidak melanggar aturan yang ada. (Hatta)