Suara Indonesia News – Mamuju, Dihadapan pejabat eselon III, Farid Mahfud meminta agar semua pejabat menjadi garda terdepan dalam mengimplementasikan pembangunan keagamaan 5 tahun mendatang didaerah masing-masing harus didukung, sehingga untuk melaksanakan tugas itu, setiap ASN Kemenag harus mengetahui tusinya.
“Kita harus bentuk tim work, karena tidak mampung berdiri sendiri, kita harus memiliki teman dalam berdiskusi dalam menghadapi kondisi politik, keagamaan dan kondisi alam, dan untuk itu mari kita jaga citra Kemenag sebagai rumah besar kita,” pintahnya.
Dalam kesempatan tersebut, Farid Mahfud yang mengaku sering melakukan kunjungan ke Sulbar sejak berdiri Kanwil Kemenag Sulbar 15 tahun lalu. Ada delapan tujuan bidang agama tahun 2020-2024 itu adalah sebagai berikut:
1). Peningkatan kualitas kesalehan umat beragama, 2). Penguatan moderasi dan kerukunan umat beragama, 3). Penyediaan layanan keagamaan yang adil dan merata, 4). Peningkatan dan pemberdayaan kelembagaan dan sumber daya ekonomi umat, 5). Perluasan akses pendidikan umum berciri khas agama, pendidikan agama, dan keagamaan 6). Peningkatan kualitas pengelolaan dan mutu pendidikan agama dan keagamaan, dan 7) . Penguatan produktivitas dan daya saing pendidikan keagamaan, serta 8). Peningkatan kualitas tata kelola yang efektif dan akuntabel.
Menurut Farid Mahfud, Tahun 2020 ini, Kondisi kemenag saat ini cukuo kompleks permasalahan dengan melihat tipologi masing-maaing daerah, selain itu terdapat 4.884 satker dengan ASN sebesar 271.000 orang sehingga dengan demikian peningkatan kinerja diperlukan dengan mengukur kinerja seorang pegawai.
Terhadap pelaksanaan audit tusi ini, tim auditor mendapatkan banyak ASN, tidak mengetahui dan memahami apa tugas dan kewajibannya. ” Tim audit tusi ini, akan menilai minimal 120 dokumen masing bidang dalam pelaksanaan tugas sepanjang tahun anggaran,” tutur Farid Mahfud yang didampingi Kakanwil dan Kabag TU Kemenag Sulbar.
Lanjut dipaparkan, Audit kinerja versi 0.2, tidak lagi berdasarkan pada satuan kerja atau bidang, sebagaimana audit yg dilakukan selama ini. Dimana tim audit, melihat kinerja anggaran berdasarkan realisasi program dan hasilnya Wajar Tanpa Pengecualian.
” Dari hasil itu pada tahun 2018, kita melakukan perubahan dengan memulai melakukan audit kinerja 0.2 (audit tusi),” jelasnya.
Farid Mahfud, menyebutkan kegiatan sosialisasi ini dimaksud untuk melakukan pendampingan terhadap pelaksanaan program .” Audit ini diperlukan, karena hasil kinerja ditingkat provinsi se- Indonesia selama setahun ini hasilnya tidak memenuhi persyaratan yang dipersyaratkan, Kualitas Kinerja masih lemah, untuk mencapai target, maka Kemenag RI melalui Inspektorat Jenderal menginstruksikan perlunya pendampingan audit tusi pada satuan kerja pada kantor wilayah dan Kemenag Kabupaten, Madrasah dan perguruan tinggi,” Jelas Farid Mahfud.
Diakhir sambutannya, Farid Mahfud Menitip Pesan” Siapkan laporan pertanggung jawaban kinerja yang dapat dipertanggungjawabkan dengan administrasi yang akurat. Hal tersebut diungkapkan Muhammad Farid Mahfud, Selaku tim pengendali teknis Inspektorat Jenderal Kemenag RI dihadapan 200 peserta sosialisasi pendampingan satuan kinerja pada ASN lingkup Kemenag Sulbar, di Aula serbaguna Kemenag Sulbar, Rabu, 15/01/2020. (Hamma/ Busran Riandhy).