Suara Indonesia News – Aceh Tenggara. Memasuki musim panen jagung, petani di Kabupaten Aceh Tenggara justru menjerit. Pasalnya, harga jual jagung sejak beberapa bulan terakhir anjlok akibat terdampak Covid-19.
Kondisi ini dialami oleh petani jagung di Kecamatan Leuser, Aceh Tenggara. Untuk diketahui, penduduk Kecamatan Leuser 99% dari mereka hidup dari bertani. Selain komoditi kemiri dan pisang, komoditi jagung juga menjadi andalan di sektor pertanian di wilayah itu.
Harun, salah satu petani jagung di Desa Bun-Bun Indah, Kecamatan Leuser, mengaku tak merasa puas atas panen jagung kali ini. “Harganya sangat murah,” kata Harun, Rabu (22/7/2020).
Selama pandemi Covid-19, kata dia, harga jual jagung di tingkat petani Rp.2,800 per kilonya. Di awal tahun kemarin harga jual mencapai Rp.3,600 s/d Rp.4,000 per kilo gram
Anjloknya harga jual, kata dia, mengakibatkan petani di sana merugi. Pasalnya, mereka harus mengeluarkan biaya lebih untuk mengangkut hasil panen ke desa mereka.
“Dalam sekilo, kita harus mengeluarkan biaya angkut Rp500. Dengan harga jual saat ini, kami jelas rugi,” tambahnya.
Selain harga yang murah, para petani juga megeluh sulit untuk memasarkan hasil panen mereka.
“Sangat sulit untuk dipasarkan dan banyak para penampung tak berani untuk membeli jenis komoditi jagung,” katanya. (Yusuf)