Suara Indonesia News – Aceh Singkil. Harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di Kabupaten Aceh Singkil, kembali anjlok. Dari sebelumnya Rp 1.700 per kilo jatuh menjadi Rp 1.650 per kilo, Kamis (16/6/2022).
Harga tersebut di perusahan pabrik kelapa sawit. “Harga TBS turun Rp 50 menjadi Rp 1.650 per kilo,” kata Saprudin pemilik kebun kelapa sawit di kawasan Suro, yang biasa jual kelapa sawit ke perusahaan pabrik kelapa sawit.
Sementara harga TBS kelapa sawit di tingkat petani lebih murah lagi. Per kilonya dikisaran Rp 1.300 sampai dengan Rp 1.350.
Terjadi selisih harga di tingkat petani dengan pabrik, sebagai keuntungan dan biaya angkut pengepul.
“Di petani Rp 1.300 sampai Rp 1.350 per kilo,” kata Barus pengepul kelapa sawit di kawasan Simpang Kanan.
Kembali anjloknya harga sawit memberatkan petani yang dihadapkan pada tingginya pembelian harga pupuk. “Pupuk naik hampir 200 persen, tapi sawit malah turun,” ujar Tofik petani sawit lainnya.
Harga TBS kelapa sawit di Kabupaten Aceh Singkil, sempat menembus rekor tertinggi pada awal tahun ini ketika dibeli di tingkat patani Rp 3.000 per kilo.
Namun anjlok ketika Presiden Indonesia Joko Widodo berlakukan pelarangan ekspor crude palm oil (CPO) pada 28 April 2022.
Larangan ekspor minyak mentah sawit itu telah dicabut pada 23 Mei 2022. Akan tetapi harga TBS kelapa sawit tetap murah.
Petani berharap harga TBS kelapa sawit di Aceh Singkil, kembali naik. Mengingat sawit merupakan komoditas unggulan di Kabupaten itu.
Bahkan lebih dari 70 persen penduduk Aceh Singkil, menggantungkan hidup dari bersawit. (Salomo)