HUT Ke 22 Dharma Wanita di Kabupaten Aceh Singkil, Berlangsung Meriah dan...

HUT Ke 22 Dharma Wanita di Kabupaten Aceh Singkil, Berlangsung Meriah dan Menerapkan Prokes

369 views
0
SHARE

Suara Indonesia News – Aceh Singkil. Hari ulang tahun (HUT) ke-22 Dharma Wanita Persatuan (DWP) tingkat Kabupaten Aceh Singkil, diisi dengan pemberian santunan kepada anak yatim piatu, Senin (13/12/2021).

Selain santuni anak yatim, Dharma Wanita Persatuan juga menggelar perlombaan yang melibatkan kaum ibu.

Acara yang dipusatkan di gedung Senin Budaya di Pulo Sarok, Singkil, dihadiri Bupati Aceh Singkil, Dulmusrid, Ketua Tim Penggerak PKK Aceh Singkil, Ny Atmah Dulmusrid, Sekda Aceh Singkil, Drs Azmi, Ketua Dharma Wanita Persatuan Ny Emma Malini Azmi, serta undangan lainnya.

Ketua Dharma Wanita Persatuan Ny Emma Malini Azmi dalam kesempatan itu menyampaikan kabar membanggakan sebab busana etnik epen (gigi) buaya asal Aceh Singkil, menjadi juara dalam perlombaan HUT Dharma Wanita tingkat Provinsi Aceh.

Busana etnik itu digali Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Aceh Singkil, dari berbagai motif daerah warisan tradisional para leluhur.

Motif tersebut lantas dipadupadankan dengan kerajinan tradisional masyarakat Aceh Singkil. “Asli dan murni budaya Acah Singkil, baru pertama kali ditampilkan dalam perlombaan dan menjadi juara,” kata Emma Malini.

Menurut Emma, busana etnik tersebut merupakan kekayaan intelektual sehingga harus segera dilundingi.

Untuk itu pihaknya segera mendaftarkan busana etnik epen buaya sebagai hak kekayaan intelektual (Haki) asal Kabupaten Aceh Singkil, ke Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.

“Mohon dukungannya kami daftarkan busana etnik epen buaya menjadi hak kekayaan intelektual asal Aceh Singkil, agar tidak diklaim daerah lain,” ujarnya.

Emma juga dalam kesempatan tersebut sampaikan terimakasih kepada Ketua Dekranasda Aceh Singkil, Atmah Dulmusrid, atas dukungannya. Sehingga busana etnik epen buaya meraih juara.

Sementara itu Ketua Dekranasda Aceh Singkil, Atmah Dulmusrid mengatakan, busana etnik epen buaya digali dari budaya warisan leluhur Aceh Singkil.

“Saya sampaikan selamat kepada Ketua DWP Aceh Singkil, yang langsung memperagakan busana epen buaya,” kata Atmah.

Bupati Aceh Singkil, Dulmusrid yang hadir dalam kesempatan tersebut, menyatakan mendukung busana etnik epen buaya didaftarkan menjadi hak kekayaan intelektual.  “Walau daerah kita memiliki keterbatasan tapi tidak mengurangi semangat berkarya,” ujar Bupati.

Di sisi lain Dulmusrid, meminta Dharma Wanita Persatuan saling berkoordinasi dengan pengurus yang ada di tingkat kecamatan. Sebab dengan koordinasi maka, semua program dapat dijalankan. (Salomo)

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY