Suara Indonesia News – Jakarta, Ya betul, hasil diskusi ini akan kami notulenkan, rekomendasikan dan sampaikan kepada Presiden Jokowi, DPRRI dan Mendikbud Nadiem Makarim. Ada beberapa catatan yang Saya himpun selama ini, diantaranya adalah masih buruknya jumlah tingkat membaca, matematika, science dikalangan anak-anak, juga kecilnya peningkatan rasio guru dan peran serta sekolah swasta kedepan”, jawab Indra Charismiadji Pakar Pendidikan Nasional yang juga Direktur Eksekutif CERDAS – Center For Education Regulation And Development Analisys.
Indra, yang dideklarasikan sebagai Cawamen Nadiem oleh Alumni Kongres Relawan Jokowi (AKRJS) 2013 Dan Forum Wartawan Pancasila (FWP) Rabu, November 2019 lalu di Bakoel Koffie, Jakarta ini demikian geram melihat data bahwa hingga tahun 2018 lalu masih banyak anak Indonesia belum bersekolah. “Memang untuk siswa SD hampir 100%, namun SLTP/SMP masih 20%, juga SLTA/SMK masih kurang dari 40%. Sedangkan anggarannya mencapai ratusan milyar rupiah, dan diantaranya konon untuk meningkatkan akses. Akses yang Mana?, katanya BOS, Unit Kelas Baru, Ruang Kelas Baru dan Adalah untuk meningkatkan akses. Akses yang Mana?, Sedangkan dari berbagai sumber yang valid kenaikan Itu tidak lebih dari 1% “, Indra menghela nafas, saya terdiam.
Lainnya, kata Indra, anak Indonesia yang bisa membaca hanya 30%, sedangkan negara lain mencapai diatas 78%. Di riset lain juga disebutkan bahwa kualitas membaca anak Kita hanya 46%, dan matematikanya 36%, Itu belum tentang science ya, berarti kualitasnya masih kurang baik alias buruk. “Anggaran ratusan milyar rupiah sasarannya tidak mengena, jauh api dari panggang, termasuk anggaran yang diserahkan kepada sekolah sekolah swasta kan didalamnya?”.
Menteri Nadiem harus tahu hal Hal detail seperti ini, tambah Indra. Belum lagi adanya rilis World Bank yang mengatakan bahwa 46% anggaran diknas Itu untuk guru, sedangkan data lain mengatakan bahwa kualitas guru kita tidak jauh dari Jepang. “Harusnya dengan anggaran besar selama ini, kualitas guru kita diatas Jepang”.
Masih kata Indra, Presiden AS Jhon F.Kenedy mengatakan, ‘Jangan Tanya apa yang bisa negara berikan, tapi tanya apa yang bisa kita berikan untuk negara’. Termasuk menjawab pertanyaan publik akan peran sekolah swasta untuk pembangunan SDM Unggul, dimasa Presiden Jokowi dan Menteri Nadiem Makarim th.2019 – 2024 mendatang. Maka untuk Itu diskusi ini akan kita lakukan, tanpa lelahnya. Dan nanti kami notulensikan, rekomendasikan dan kami sampaikan kepada Presiden Jokowi, DPRRI, Menteri Nadiem dan pihak terkait lainnya.
Inilah jawaban kami atas pertanyaan Presiden Jokowi bagaimana meningkatkan SDM Unggul Indonesia Maju”, jawab Indra kemudian bergegas masuk ruang diskusi di sebuah resto kawasan FX.Sudirman, Jakarta lalu. Saya sedikit mengejarnya dan berbisik, “Bang Indra harus jadi Wamennya pak Nadiem, abang memang orang yang tepat, abang mempunyai semangat memberikan perubahan Diknas Kita. Abang harus Maju,bang”, kata saya. Beliau mengangkat dua jempol tangannya Dan memberi salam ‘Assalamualaikum Warahmatullahiwabarakatuh”, “Waalaikumsalam Warahmatullahiwabarakatuh”, jawab Saya diujung pintu diskusi kemudian bergegas karena ada giat lain. ‘Widih ! (PpRief/Rahma)