Suara Indonesia News – Mamuju. Mamuju kehilangan salah satu tokoh pejuang di Sulawesi Barat, sosok yang banyak disegani masyarakat. Rabu, 9 September 2020
Almarhum H. Andi Maksum Dai wafat di usia ke 78 tahun pada hari Selasa, 8 September 2020 pada pukul 20.00 wita di Rumah Sakit Akademis Jaury Makassar. Beliau dikebumikan jam 13.45 wita dan dilakukan dengan adat Kerajaan Mamuju. Sebelum wafat, beliau sempat di rawat RS Akademis Jaury kurang lebih 1 bulan. Beliau menderita penyakit batu empedu yang menyebabkan kurangnya nafsu makan dan kondisi tubuh menurun drastis.
Beliau adalah sosok yang banyak dikagumi oleh masyarakat karena sifat ramah dan rendah hati yang dimilikinya. Beliau juga merupakan salah satu tokoh pejuang dalam pembentukan provinsi Sulawesi Barat yang Malaqbi.
Sebelum beliau wafat, beliau berpesan kepada istri tercinta (Permaisuri), ketika wafat biarkan wajahnya terbuka supaya wajahnya dapat dilihat oleh orang yang datang melayat. Beliau juga berpesan untuk tidak merepotkan orang banyak ketika beliau wafat.
Dalam tausiyah yang dibawakan oleh Kakanwil Kemenag Sulbar mengatakan bahwa hari ini Sulbar berduka, dengan kepergian tokoh, sekaligus orang tua kita, panutan kita bapak H. Andi Maksum Dai, tiada kata yang pantas kita ucapkan selain kalimat “istirja, innalillahi wainna ilaihi rojiun,” Ungkap H. M. Muflih
Lebih lanjut, kita semua milik Allah Swt dan semua pasti akan kembali kepada-Nya. Proses perjalanan hidup manusia dalam beberapa etape-etape kehidupan, alam sahada telah dilalui menuju ke alam kubur, menuju ke alam mahsyar dan terakhir menuju ke alam akhirat. Cukuplah kematian itu menjadi peringatan bagi kita “kafabil mauti wa idah”. Dan kita harus merenungi bapak/ibu sekalian “kullun al mautu babun kullunnasy dakhilu” bahwa kematian adalah sebuah pintu dan semua manusia akan memasukinya, tidak pandang umur, Anak-anak, remaja, dewasa, orang tua. Begitulah misteri kematian bagi kita semua, urai Kakanwil.
Akhir tausiyah, Rasulullah Saw pernah berdiskusi dengan sahabatnya, “wahai sahabatku, maukah engkau kutunjukkan 4 sifat karakter yang tidak akan disentuh oleh api neraka? Sahabatnya menjawab, apa itu ya Rasul? Yang pertama adalah kamu harus memiliki karakter “hayyin, layyin, qarib dan sahl. Saya yakin keempat karakter ini dimiliki oleh orang tua kita. Orangnya yang lemah lembut tutur katanya, bijaksana, suka membantu orang dengan kata lain dia selalu membangun interaksi sesama manusia, silaturrahimnya bagus tanpa pandang bulu. Berarti “hablum minannas” beliau bagus dan “hablum minallah” beliau juga bagus. Kita doakan apa yang disampaikan tadi oleh yang mewakili keluarga, semoga menjadi penghuni syurga yang telah dijanjikan oleh Allah Swt. Ungkap Kakanwil. (Fqi)