Suara Indonesia News – Kabupaten Cirebon. Khaerudin Kuwu desa Japura Bakti yang juga ASN di lingkungan pemerintah kabupaten Cirebon terakhir bertugas di Bapenda, Kuwu yang berhati-hati dan teliti dengan aturan yang berlaku dalam memimpin desa Japura Bakti. Terpilih dengan suara terbanyak dan selisih angka yang jauh tidak membuat khaerudin bertindak ceroboh dan sewenang-wenang dalam mengelola manajemen desa.
Hal itu disampaikan khaerudin di rumahnya (Senin, 31-05-2001) saat media mau mengkonfirmasi berita mengenai BLT DD yang diduga jadi bancakan (https://suaraindonesianews.com/news/blt-dana-desa-diduga-jadi-bancakan-pemdes-japura-bakti/), dalam melakukan pergantian personil perangkat desa saja, kuwu melakukan pendekatan persuasif dengan mempertemukan antara perangkat yang baru dengan yang lama untuk berkomunikasi dan saling bertukar informasi tugas yang dilakukan sehingga sudah ada kesepakatan dan perangkat lama yang tidak mendukung pencalonan dia dengan legowo mengajukan surat pengunduran diri.
Walau hutang saat pencalonan masih belum diselesaikan tapi dalam penyaluran Bantuan Tunai Langsung dari dana desa diajukan sesuai dengan aturan yang ada dan menginstruksikan pada perangkat untuk tidak melakukan pungutan apapun apalagi pemotongan, walaupun dirinya didemo warga pendukungnya tapi tetap tidak bergeming dalam menerapkan aturan yang ada.
Hal itu dilakukan jangan sampai mencoreng nama baik keluarga dan juga statusnya sebagai ASN. Bahkan tidak jarang dirinya mengeluarkan kocek sendiri untuk kepentingan perangkat dan aparat Bhabinkamtibmas Polri dan Babinsa TNI saat mengawal pemberian BLT bagi warganya. Bahkan jatah parcel lebaran yang seharusnya untuk keluarga nya diberikan pada warganya saat merengek minta jatah bantuan propinsi lewat Ojol yang tak kunjung datang.
Khaerudin yang ngotot untuk kedua kalinya dalam pencalonan Kuwu tidak mau berbuat cacat hukum untuk warga nya dan berharap dapat membangun desa yang masuk kategori desa tertinggal untuk bisa sejajar dengan desa lainnya baik dalam pelayanan administrasi atau pun hubungan kemasyarakatan, juga pembangunan infrastruktur desa menuju masyarakat yang sejahtera, ungkapnya menutup perbincangan. (Hatta)