KISAH SANG VETERAN SUHAERI : PENJEGAL DAN PERUSAK JALAN MUSUH

KISAH SANG VETERAN SUHAERI : PENJEGAL DAN PERUSAK JALAN MUSUH

1,849 views
0
SHARE

Suaraindonesianews-Kuningan,  Bangsa yang besar adalah Bangsa yang menghargai jasa para pahlawan. Begitulah kata Bung Karno, bapak proklamator sekaligus presiden pertama RI. Begitupun Suheri, Sewaktu muda sosok Suhaeri merupakan salah satu pejuang kemerdekaan yang tergabung dalam Anggota K.P.R.M / L.G.K.P.R.M  di wilayah Ciniru Kuningan jawa barat, Diera 1948, beliau   bertugas  sebagai  penghubung informasi komunikasi dan evakuasi penyelamatan, dibawah kepemimpinan Markis Wiradinata, dan mendapat tugas  sebagai perusak dan penjegal jalan yg dilintasi musuh,serta penyelamatan warga  di daerah kuningan selatan,yang mana pada saat itu,  daerah tersebut selalu di hujani bom mortil dari kapal capung/ bomber pihak penjajah.

Selaku pejuang yang telah banyak  berkorban dengan keringat dan cucuran darah, terkadang merasa prihatin melihat kondisi saat ini terutama masih banyaknya  generasi muda sekarang  yang acuh atau melupakan sejarah  dan pahlawannya, Padahal selaku generasi muda harapan bangsa, hendaknya dapat menunjukan prestasi dan mengisi kemerdekaan ini dengan hal kegiatan yang positif, membangun daerah atau ikut menjaga kearifan budaya lokal, yang saat ini sudah tergilas dengan budaya asing,

veteran2

Di tengah usianya  mereka para Veteran ini yang sudah lebih separuh abad, mereka bersama  teman seperjuangan,  selalu menghabiskan waktunya dengan melakukan kegiatan seni lukis dan membuat patung patung perjuangan di daerahnya, ini merupakan bentuk kongkrit kecintaanya para veteran terhadap NKRI tercinta, dimana patung tersebut merupakan simbol sejarah dan perjuanganya dimasa lalu.

Hal tersebut disampaikan sang Veteran,  kepada team Investigasi Media SI news ketika melakukan wawancara, Lebih lanjut, Suhaeri yang  lahir pada tanggal 11 juli 1930 meski sudah terlihat tua, namun semangatnya masih tetap saja menyala untuk melakukan kegiatan dalam pembangunan, Dengan melakukan  renovasi  gedung veteran,  yang terletak di kawasan Ciniru,  dengan cara gotong royong bersama  400 anggota veteran yang berada di sekitar  kecamatan  Ciniru dan kecamatan hantara Kuningan. Ini pembuktian kecintaanya terhadap Bangsa dan Negara Indonesia, agar generasi muda dapa mencontoh  bagai mana mengisi kemerdekaan sekarang ‘ujar Suhaeri sambil bercerita masa lalunya’.

Inilah jalan hidup sebagian para veteran perang,  setelah melawan penjajah,  Kemerdekaan bagi mereka belumlah usai  Mereka bukan lagi
berperang melawan penjajah tetapi mereka harus berperang melawan kebutuhan. Masih banyak lagi nasib para veteran perang yang harus berjuang melawan nasib di tengah usianya yang sudah melebihi dari separuh abad. Kita sangat berharap pemerintah memperdulikan nasib akan para veteran pejuang bangsa. (Mamat R,,saefurahman, Wawan, Dedy, M nasruloh).

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY