Suaraindonesianews.com,Jakarta-Berqurban saat Perayaan hari raya Idul Adha sangatlah di anjurkan bagi setiap warga muslim yang telah mampu dalam segi ekonomi, akan tetapi tentu Berqurban pada saat perayaan Idul Adha mempunyai makna yang lebih dalam lagi. adanya Idul Adha sendiri sesungguhnya sudah diterangkan dengan singkat dalam QS As Shoffat ayat 102. Dalam sejarahnya, disebutkan dalam Al Qur’an, Allah SWT memberi perintah melalui mimpi kepada Nabi Ibrahim untuk mempersembahkan Ismail. Nabi Ibrahim serta anaknya Ismail telah sama-sama ikhlas menjalankan perintah Allah SWT, bahkan godaan iblis yang begitu kuat untuk menggagalkan perintah Allah SWT itu tak dapat mengoyakan keyakinan beliau sampai Allah SWT berfirman yang isinya “Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata (bagimu). Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar.” (QS. Ash-Shâffât, [37]: 106).
Disebut dalam Al Qur’an bahwa Ibrahim dan Ismail mematuhi perintah tersebut dan tepat saat Ismail akan disembelih, Allah SWT menggantinya dengan domba.
“Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: “Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!” Ia menjawab: “Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar”. Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis(nya), (nyatalah kesabaran keduanya ), dan Kami panggillah dia: “Hai Ibrahim, sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata, dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar. (Ash Shaaffaat: 102-107)”
Dari berbagai riwayat dan petikan ayat Al Qur’an tersebut, kita sebagai Umat Muslim dapat menarik tiga inti makna dalam Berqurban seperti yang diperlihatkan melalui keteguhan serta ketabahan hati yang dimiliki Nabi Ibrahim dan anaknya Ismail.
1. Makna Berqurban yang pertama adalah mendekatkan diri kita sebagai hamba kepada Allah SWT. “Berkurban” itu berarti kesunggguhan hati manusia dengan menyerahkan segalanya kepada Allah Sang Pencipta. Seperti misalnya Nabi Ibrahim yang telah mengikhlaskan Putranya (Nabi Ismail) yang sangat beliau cintai dan sayangi dengan perintah Allah SWT maka beliau rela untuk mengurbankan putranya sendiri, hal ini tentunya merupakan wujud dari penyerahan dirinya kepada Allah SWT.
2. Dengan Berqurban manusia diajarkan untuk berbagi kepada para mukmin lainnya, para mukmin yang kurang mampu. Allah SWT selalu mempunyai alasan yang sangat kuat untuk memerintahkan para hambanya (manusia) untuk Berqurban. Dengan adanya Berqurban ini kaum muslim yang kurang mampu juga ikut merasakan makna Idul Adha.
3. Dengan Berqurban keikhlasan diri manusia itu teruji, diuji dari sifat rakus dan tamak akan harta dunia. Dengan Berqurban itu berarti memberikan apa yang telah kita cintai (duniawi) serta apa yang kita sayangi dalam hal ini adalah harta yang kita miliki, yakni dengan cara Berqurban.
Dengan Berqurban tentu sangat bermanfaat bagi Diri kita sendiri sebagai seorang muslim maupun ke sesama muslim lainnya. Dengan Berqurban merupakan salah satu amalan kita sebagai seorang muslim yang dapat meningkatkan kepedulian sosial terhadap sesama, Melatih diri Kita menjadi orang dermawan, Meningkatkan ketaqwaan kita pada Allah SWT dan tentunya Bekal pahala di hari akhir. (Redaksi SI yt)