(Oleh: Hamma,S.Sy Penghulu KUA kecamatan BOKAT Kemenag Buol)
Suara Indonesia News – Buol. Memperoleh predikat haji mabrur bagi jamaah haji bukan serta merta diperoleh setelah menyelesaikan seluruh rangkaian ibadah haji, tetapi predikat haji mabrur itu diperoleh setelahnya. Jadi kemabruran haji seseorang itu indikatornya justru pasca menunaikan haji. Selama haji, kita melakukan amalan-amalan yang merupakan ciri-ciri haji mabrur seperti syarat, rukun, wajib, dan sunnah haji. Haji merupakan proses ( ar-riyadhah ) atau pelatihan, dimana pelatihan itu merupakan proses pembentukan seseorang menjadi manusia yang memiliki kualifikasi haji mabrur.
Berikut ini sejumlah perubahan sikap yang dimiliki orang yang meraih predikat haji mabrur, dan tentunya perubahan ini diketahui tentunya setelah pulang dari Tanah Suci. Berikut di antaranya.
- Perubahan Perilaku Menjadi Lebih Baik
Jamaah haji yang mabrur mengalami perubahan perilaku menjadi lebih baik dari sebelum berangkat haji saat kembali ke tempat asalnya. Tanda haji mabrur adalah bertambahnya perilaku yang lebih baik setelah haji dan tidak mengulangi perbuatan dosa dan maksiat setelah kembali dari ibadah haji.
- Rasa Kepedulian Sosial dan Sifat Kedermawanan Meningkat
Orang yang meraih predikat haji mabrur rasa kepedulian sosial dan sifat kedermawanannya akan meningkat. Hal ini bersandar pada sabda Rasulullah SAW,
“Tidak ada balasan bagi haji yang mabrur selain surga.” Para sahabat bertanya, “Apa haji mabrur itu, wahai Rasulullah?”
Beliau pun menjawab, “Memberikan makan (sikap kedermawanan) dan menyebarkan kesejahteraan (kedamaian).
3. Semakin Bersemangat Mengejar Amalan Akhirat
Tanda haji mabrur berikutnya adalah semakin semangat mengejar amalan akhirat. Seorang ulama besar, Hasan al-Bashri, mengatakan: “Orang yang ketika kembali dari ibadah haji menjadi makin zuhud (tidak rakus) dalam masalah duniawi dan semakin bertambah semangat dalam amalan akhirat. Adapun yang dimaksud balasan surga adalah haji mabrur menjadikan seseorang sampai ke surga. Wallahu A’lam bi sawab.