Pelatihan Peternak Sapi, Kambing & Cara Penanggulangan PMK Desa Pesu oleh Din...

Pelatihan Peternak Sapi, Kambing & Cara Penanggulangan PMK Desa Pesu oleh Din Kehutanan Jatim Sektor Madiun

423 views
0
SHARE

Suara Indonesia News – Magetan. Dinas Kehutanan Jawa Timur sektor Madiun (kamis 9/06/2022) mengadakan pelatihan Ternak meliputi cara penanggulangan PMK serta pembuatan pakan ternak, bertempat di aula balai desa Pesu kecamatan Maospati Magetan. Dinas Kehutanan memberikan pembekalan usaha ketrampilan kepada anggotanya petani dan peternak baik pemula atau yang sedang menjalani usaha peternakan sapi atau domba dan kambing.

Muhtadi dari Dinas Kehutanan mengharapkan Setelah mengikuti pelatihan ini peserta diharapkan memiliki kemampuan manajemen dan keterampilan teknis dalam mengelola peternakan sapi atau domba dan kambing.Saat ini santer terdengar issue terkait Penyakit mulut dan kuku yang merupakan wabah virus pada hewan ternak ruminansia.

Wabah ini menyebabkan penyakit viral yang sangat menular dan menyerang semua hewan berkuku belah/genap seperti sapi, kerbau, domba, kambing, rusa, unta, dan termasuk hewan liar seperti gajah, antelope, bison, menjangan dan jerapah.

Penyakit mulut dan kuku (PMK) juga dikenal sebagai Foot and Mouth Disease (FMD) Jenis penyakit ini disebabkan dari virus tipe A dari keluarga Picornaviridae, genus Apthovirus yakni Aphtaee epizootecae.

Masa inkubasi dari penyakit 1-14 hari yakni masa sejak hewan tertular penyakit hingga timbul gejala penyakit Virus ini dapat bertahan lama di lingkungan dan bertahan hidup pada tulang, kelenjar, susu, serta produk susu.

Lanjut Muhtadi tingkat penularan penyakit mulut dan kuku (PMK) cukup tinggi, tetapi tingkat kematian hanya 1-5%. Sehingga jika ditemukan ternak terlihat lemah, lesu, kaki pincang, air liur berlebihan, tidak mau makan, dan mulut melepuh segera hubungi dinas terkait.

Penyebab Penularan PMK
Virus ini ditularkan ke hewan melalui beberapa cara diantaranya :

Kontak langsung(antara hewan yang tertular dengan hewan rentan melalui droplet, leleran hidung, serpihan kulit.

Sisa makanan/sampah yang terkontaminasi produk hewan seperti daging dan tulang dari hewan tertular.

Kontak tidak langsung melalui vektor hidup yakni terbawa oleh manusia. Manusia bisa membawa virus ini melalui sepatu, tangan, tenggorokan, atau pakaian yang terkontaminasi.

Kontak tidak langsung melalui bukan vektor hidup (terbawa mobil angkutan, peralatan, alas kandang dll.)

Tersebar melalui udara, angin, daerah beriklim khusus (mencapai 60 km di darat dan 300 km di laut)

Gejala Klinis Hewan Tertular PMK

Gejala pada sapi terdapat demam (pyrexia) hingga mencapai 41°C dan menggigil Mengalami anorexia (tidak nafsu makan), Penurunan produksi susu yang drastis pada sapi perah untuk 2-3 hari,Keluar air liur berlebihan (hipersativasi),Saliva terlihat menggantung, air liur berbusa di lantai kandang.

Pembengkakan kelenjar submandibular,Hewan lebih sering berbaring,Luka pada kuku dan kukunya lepas. Menggeretakan gigi, menggosokkan mulut, leleran mulut, suka menendangkan kaki.

Efek ini disebabkan karena vesikula (lepuhan) pada membrane mukosa hidung dan bukal, lidah, nostril, moncong, bibir, puting, ambing, kelenjar susu, ujung kuku, dan sela antar kuku.

Terjadi komplikasi berupa erosi di lidah dan superinfeksi dari lesi, mastitis dan penurunan produksi susu permanen, mengalami myocarditis dan abotus kematian pada hewan muda,terang Muhtadi.

Acara dilanjut dengan praktek
Cara Membuat Pakan Fermentasi Untuk Ternak Secara sederhana kami bisa jelaskan fermentasi pakan merupakan proses amoniasi ,atau dalam bahasa sehari-hari nya peternak biasa menyebutnya dengan istilah peragian. Biasanya fermentasi ini biasa dibuat untuk pakan ternak ruminansia (Sapi, kerbau m, kambing).

Tujuan utama peternak memberikan pakan fermentasi adalah untuk memaksimumkan pengawetan kandungan nutrisi yang tersedia pada makanan hijauan atau bahan pakan ternak lainnya ,supaya bisa disimpan dalam kurun waktu yang lama ,untuk kemudian diberikan sebagai pakan bagi ternak.

Sehingga jelas pakan fermentasi untuk hewan ternak bisa menanggulangi kesulitan yang dihadapi peternak dalam memperoleh pakan hijauan pada musim kemarau. Di harapkan peternak dan Petani desa pesu lebih maju dan ternak nya bebas dari penyakit PKM pungkas Muhtadi.

Kades Gondo selaku kepala desa Pesu Sangat mengapresiasi Kegiatan Hari ini ,karena kegiatan Pelatihan ini sangat perlu untuk menambah wawasan bagi peternak dan petani,sehinga petani dan peternak di desa Pesu ini kedepanya akan lebih maju dan sehat ternaknya jauh dari Penyakit PMK. (GD)

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY