Suara Indonesia News – Labuha, Pemancangan tiang alif pada Masjid Al-khair Desa Ngute – ngute, Kecamatan kayoa selatan, Kabupaten Halmahera Selatan, pada Sabtu 22 Maret 2019 yang dimulai pukul 09:00 Wita, berjalan lancar.
Sebelum pemancangan, pada Sabtu pagi diawali dengan sejumlah prosesi adat dan agama pada, Sabtu (22/03/2019) pagi salah satunya yakni prosesi pemandian atau pencucian tiang Alif. Prosesi berlangsung hikmat dan khusyuk, dilakukan tokoh agama dan tokoh adat, diawali pembacaan doa dipimpin Hi Abubakar Ali selaku Imam masjid ngute-ngute.
Selama berlangsung proses pencucian tiang Alif diiringi lafas takbir oleh warga yang terlibat dalam maupun yang menyaksikan prosesi pencucian tiang Alif, prosesi pencucian berakhir ditandai dengan dibungkusnya tiang Alif dengan kain putih dan siap untuk dilaksanakan acara tawaf mengelinggi masjid sebelum tiang Alif itu di tancapkan persis ditengah-tengah kubah masjid pada Sabtu pagi.
Selain prosesi pencucian tiang alif yang mayoritas dilakukan oleh laki-laki , ibu-ibu warga setempat juga sibuk menyiapkan berbagai menu makanan untuk disajikan kepada tamu undangan yang diundang hadir dalam acara pemasangan tiang Alif dan kubah pada Sabtu pagi.
Pagi pun menjelang, tepatnya pukul 09:00 WIT acara pemasangan tiang Alif dimulai, diawali dengan prosesi mengeluarkan tiang Alif, selanjutnya dengan diiringi takbir dan shalawat prosesi tawaf tiang alif mengelilingi masjid dilaksanakan.
Ratusan warga dari beberapa desa tetangga juga turut menyaksikan acara sakral tersebut. Usai pemancangan, Ketua Panitia pembanguan Masjid Sofyan Hi Hasim saat memberikan sambutan mengatakan ,nilai spiritual dan kegotong-royongan dalam membangun masjid Al-Khair dapat berkontribusi mengindari masyarakat terhadap sikap negatif dan menjaga kerukunan diantara sesama.
Disela-sela kegiatan pemasangan tiang Alif Mesjid Al-Khair, kades ngute-ngute Muin Abdurahman dalam sambutannya mengatakan, pemasangan tiang Alif Mesjid adalah budaya Islam di Maluku utara, sebagai tanda bahwa Masjid itu sudah rampung dan dapat digunakan.
Menurutnya, pembangunan Masjid merupakan starting point (titik awal) pembangunan peradaban umat Islam, karena Masjid selain berfungsi sebagai tempat ibadah , Masjid juga merupakan pusat peradaban Islam, disamping sebagai pusat peradaban Mesjid juga sebagai tempat suci bagi umat Islam, sebagai wadah bagi umat Islam untuk membina jamaahnya dalam menghadapi pokok pokok persoalan hidup sekaligus berfungsi sebagai tempat untuk menyelesaikan persoalan persoalan keumatan.
Ia menambahkan, didalam mewujudkan pembangunan Masjid, tentunya tidak hanya berlandaskan bangunannya secara fisik semata, namun lebih dari pada itu, harus pula disertai dengan peningkatan kualitas pengalaman dan pemahaman kita terhadap ajaran dan nilai nilai yang terkandung dalam agama Islam itu sendiri.
Oleh karena itu menyadari akan peran dan fungsi Massjid maka seyogyanya pembangunan sebuah Masjid tidak sekedar ditunjukan sebagai tempat ritualitas ibadah semata, akan tetapi lebih dari itu, Masjid harus dibangun dengan beragam aktifitas yang mampu berperan dalam memberikan pembinaan kepada umat terutama masalah pembinaan aqidah, akhlak, ibadah, dan pembinaan sosial kemasyarakatan.DMS
Selain itu Acara silaturahmi juga di isi juga pembacaan ayat-ayat suci alqur’an yang di bacakan oleh irawati wahyu di isi juga dgn kegiatan tarian daerah yakni togal dan lalayon yg d tampilkn oleh adik-adik pelajar dalam rangka melestarikn budaya daerah dn melatih mental generasi muda. (Bur)