Suara Indonesia News|Kabupaten Cirebon. Desa Karangreja, Kecamatan Suranenggala, Kabupaten Cirebon, menggelar ritus tahunan ngunjung buyut Ki Kendi dan buyut Sukatina yang sudah berjalan selama ratusan tahun lalu. Sabtu (23/11/2024).
Toyana/Bobit selaku Kepala Desa Karangreja mengatakan dalam sesi wawancara dengan awak media bahwa kegiatan ritual khusus tahunan ini selain mengadung makna spiritual yang menggambarkan ungkapan rasa syukur kepada SANG PENCIPTA sekaligus merupakan salah satu ungkapan rasa terimakasih kami kepada leluhur desa karangreja dengan mengenang perjuangannya. Saat di tanya terkait makna dari ngunjung buyut desa karangreja.
Dengan cara kita sama sama mendoakan agar perjuangan mereka dapat di teruskan oleh generasi muda sekarang, dalam membangun desa karangreja menuju desa karangreja unggul dan bermartabat.
“Ya pertama kita ucapkan syukur kepada ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat dan syafaatnya kepada kita semua yang hadir dalam acara yang sakral ini, agar selalu diberikan nikmat kesehatan, nikmat rejeki, nikmat iman Islam selalu”.
“Kegiatan ritual khusus tahunan ini selain mengadung makna spiritual yang menggambarkan ungkapan rasa syukur kepada SANG PENCIPTA sekaligus merupakan salah satu ungkapan rasa terimakasih kami kepada leluhur desa karangreja dengan mengenang perjuangannya. Saat di tanya terkait makna dari ngunjung buyut desa karangreja”, kuwu Bobit menerangkan.
“Dengan cara kita sama sama mendoakan agar perjuangan mereka dapat di teruskan oleh generasi muda sekarang, dalam membangun desa karangreja menuju desa karangreja unggul dan bermartabat”. Kuwu Bobit menambahkan doa dan harapannya.
“Semoga di tahun depan dan seterusnya kita dapat selalu melaksanakan kegiatan ritus tahunan ini agar kita selalu di berikan syafaat dan Maghfirohnya, serta di berikan rejeki yang melimpah agar segala sesuatunya berjalan dengan lancar”, tutup Bobit.
Sementara itu masih di tempat yang sama Rohudi (Bontot) selaku Kliwon/Kaur kepemerintahan desa karangreja, Kecamatan Suranenggala, Kabupaten Cirebon, mengatakan bahwa kegiatan ini kegiatan yang rutin di selenggarakan setiap tahunnya.
“Sejak era Bapak Kuwu RAKINA (Kepala Desa) pertama di desa karangreja antara masa bakti di tahun 1935 – 1940 kegiatan ini di laksanakan, dahulu kegiatan ini merupakan salah satu bentuk dukungan kepada para pejuang secara terselubung guna menyuplai perbekalan logistik baik makan dan minuman maupun amunisi persenjataan bagi para pejuang khususnya di Kabupaten Cirebon”. Ungkap, Rohudi menerangkan.
Di tambahkan Rohudi seiring perkembangan zaman kegiatan ini merupakan salah satu bentuk pelestarian budaya yang kita miliki, khususnya budaya yang ada di Kabupaten Cirebon.
“Dan kegiatan ini juga merupakan sebuah bentuk alat pemersatu warga desa karangreja serta merupakan bentuk nyata rasa syukur kami kepada leluhur kita, dengan cara selalu mensyukuri apa yang telah kita dapatkan dan terus Istiqomah dalam menjalankan roda pemerintahan Desa Karangreja serta dapat melayani secara penuh amanah dan ikhlas”, tutup Rohudi.
Acara di tutup dengan doa bersama dan makan beresama serta di suguhi dengan pagelaran seni wayang kulit, acara berjalan dengan aman dan lancar bang tanpa hambatan suatu apapun. (Sendi)