Suara Indonesia News|Konawe. Kabupaten Konawe memiliki area lahan persawahan yang luas dan memadai, menjadikan Kabupaten Konawe sebagai salah- satu Kabupaten penghasil beras terbesar di Sulawesi Tenggara. Tercatat hingga bulan Agustus 2024, luas tambah tanam padi di Kabupaten Konawe mencapai 4.559,1 hektare.
Capaian luasan areal persawahan ini menunjukkan bahwa Kabupaten Konawe berperan strategis dalam mendukung ketahanan pangan khususnya di Provinsi Sulawesi Tenggara dan Indonesia.
Saat ini Pemerintah Kabupaten Konawe melalui dinas ketahanan Pangan (Ketapang) tengah menggalakan restorasi lahan jamin pangan atau dikenal dengan istilah TAMPAN.
Abdul Hasim Kepala dinas Ketapang Kabupaten Konawe menerangkan, luas lahan tanam di kabupaten Konawe saat ini terus mengalami penurunan. Hal ini dikarenakan pembukaan lahan pertambangan, alih fungsi lahan untuk pemukiman serta alih fungsi lahan lainnya.
Melalui restorasi lahan ini kita harapkan lahan tanam kita bisa berfungsi kembali dan memberikan manfaat bagi petani kita, ujar Abdul Hasim dalam acara sosialisasi TAMPAN di desa Linonggasai, Kecamatan Wonggeduku Barat, Kabupaten Konawe, Rabu (20/11/2024).
Kadis Ketapang juga menambahkan, gerakan restorasi lahan ini akan optimal dengan langkah pemerintah pusat dan daerah dalam memberikan benih tanaman yang unggul, memberikan motivasi masyarakat untuk memanfaatkan lahan tanam yang ada disekitar kita sehingga target kita untuk swasembada pangan dapat terwujud.
“Target kita swasembada pangan, dengan benih padi unggul kita bisa memaksimalkan untuk menanam dan melakukan panen padi sebanyak 3 kali setahun,” ucap Hasim.
Sementara itu Sekda Konawe DR. Ferdinan Sapan,SP.MH., memberikan apresiasi dan dukungan atas program restorasi lahan dinas ketahanan pangan Kabupaten Konawe.
Menurutnya, Kabupaten Konawe memiliki potensi yang sangat melimpah untuk pertanian. Dengan kondisi topografi yang memadai, sumber daya air yang mendukung, pertanian sangat menjajikan di kabupaten Konawe. Sehingga, jika tidak ada terobosan untuk memanfaatkan potensi ini maka tentu saja daerah akan sangat merugi.
“Program restorasi lahan ini kita lakukan untuk mewujudkan swasembada pangan di Kabupaten Konawe,” jelas Ferdinand Sapan.
Dalam kesempatan itu pula, Ferdinand Sapan meminta kepada Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Kabupaten Konawe untuk membantu dinas ketahanan pangan dan dinas pertanian dalam melakukan pengenalan dan sosialisasi teknologi pertanian.
“Kadang teknologi baru itu susah diterima karena kita sudah terbiasa dengan sesuatu yang sehari-hari kiya gunakan, oleh karena itu teman-teman PPL bantu sampaikan setiap Teknologi dan pembaruan dalam pertanian. Teknologi memberikan kita kemudahan, kecepatan waktu dan pastinya menguntungkan bagi petani kita,” tutup Sekda Konawe. (Rls)