Suara Indonesia News – Aceh Utara, Dalam rangka penguatan kemampuan manajemen kelompok perikanan, khususnya kelompok nelayan, Penyuluh Perikanan, melakukan mediasi pertemuan kelompok yang dihadiri kurang lebih 14 nelayan. dikarenakan anggota lainnya sedang sibuk melakukan aktivitas. Pertemuan tersebut dilaksanakan di Desa Kuala Cangkoy Kec. Lapang. Jumat, (12/04/2019)
Penyuluh perikanan Aceh Utara, Munadir, S.Pi dalam mediasi tersebut mengatakan, pembinaan yang tengah dilakukan adalah memberikan pengertian kepada mereka, khususnya anggota untuk sadar berkelompok. Ini dikarenakan sebuah proses kesepakatan yang bersumber adanya kesadaran nelayan untuk bergabung dalam kelompok. Kesadaran tersebut tidak akan tumbuh dengan sendirinya, melainkan memerlukan inisiator. Inisiator yang diprakarsai oleh penyuluh meliputi keadaan nelayan dan keluarganya, jenis usaha atau hasil tangkapan yang diperoleh, keadaan kelembagaan masyarakat yang ada, adat istiadat serta kebiasaan masyarakat setempat, yakni nama, Identitas, domisili nelayan maupun tingkat kesadaran tentang kelompok bagi nelayan skala kecil atau tradisional. Selain itu, juga adanya kemauan bersama dan dorongan tokoh masyarakat setempat. Ini bertujuan sebagai bahan untuk memotivasi para nelayan kecil untuk bergabung dalam kelompok.
Mediasi yang dilakukan ini, biasanya diawali melalui pendekatan kepada Panglima Laot setempat, kepala Desa maupun tokoh pemuda maupun pemuka agama. Ini bertujuan untuk diberikannya informasi tentang pentingnya kerjasama antara sesama nelayan dalam rangka meningkatkan kemandirian, keswadayaan, kesatuan langkah gerak dalam mengelola sumberdaya laut yang tersedia maupun memanfaatkan peluang usaha untuk memperoleh keuntungan dan pendapatan. tambah” Munadir
Selanjutnya, Nelayan Kecamatan lapang tersebut diberikan penjelasan mengenai pengertian kelompok, tujuan kelompok, cara kerja dan aturan dalam kelompok, profesionalisme, disiplin sebagai bahan untuk memotivasi masyarakat nelayan lainnya, seperti yang tertuang pada Kepmen KP No.14 Tahun 2012 tentang penumbuhan dan pengembangan kelembagaan pelaku utama perikanan.
Panglima Laot Lapang, M. Hasan Tim mengatakan adanya kegiatan seperti ini sangat membantu kelompok yang baru dibentuk sejak 2016 agar apa yang diharapkan dan disepakati bersama bisa tercapai. “Sehingga saat ini kami butuh keberadaan dari penyuluh yang memfasilitasi dan memberikan informasi, setiap ada program perikanan, baik yang bersumber dari pemerintah pusat, pemerintah daerah maupun mitra lainnya”, ungkapnya.
Selain dilakukan pertemuan rutin kelompok, penyuluh juga memperkenalkan kartu kusuka yang status validasi Satu data sudah valid, kartu kusuka tersebut dicetak dan diperkenalkan kepada panglima Laot dan sejumlah nalayan serta kegiatan lainya yang dilakukan seperti pembuatan rumpon bagi pelaku utama perikanan, khususnya berprofesi sebagai nelayan untuk kelompok didesa kuala cangkoy yang menjadi kelompok binaan Penyuluh PNS dan PPB.
Reporter : Azhari