Suara Indonesia News|Yogyakarta. Forum Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) DIY menggelar Musyawarah Besar (Mubes), Sabtu (19/7/2025), sekaligus menetapkan Faturahman Djaguna, Presiden Mahasiswa Universitas Jenderal Ahmad Yani (UNJAYA), sebagai Koordinator Forum BEM DIY (FBD) yang baru.
Dalam sambutannya, Koordinator Bem DIY demisioner Gunawan menyoroti tantangan degradasi partisipasi mahasiswa dalam kegiatan kampus. Ia menegaskan, selama kepemimpinannya, FBD aktif mengkritisi kebijakan pemerintah yang dinilai tidak populis dan tidak pro-rakyat.
“Kedepan, Forum BEM harus semakin mengakar ke dalam dan memperluas peran membela kepentingan rakyat,” tegas Gunawan.
Jejak Sejarah dan Arahan Strategis
Indria Febriansyah, salah satu pendiri FBD, hadir sebagai pemateri Ke-FBD-an. Ia mengulas sejarah berdirinya forum tersebut pada 2011, yang dilatarbelakangi keresahan aktivis mahasiswa terhadap kebijakan pemerintah, terutama kenaikan BBM berulang.
“Saat itu, saya selaku Presma UST bersama 17 kampus—termasuk Abdul Khalid (UIN), Suwandi (UNRIYO), Rika (INSTIPER), Albert (UNCOK), membentuk FBD atas dasar solidaritas,” papar Indria.
Di usianya yang ke-16 tahun, Indria menekankan FBD sebagai “inkubasi politik” bagi intelektual organik mahasiswa untuk menyelesaikan masalah internal dan eksternal kampus. Ia mengingatkan pentingnya analisis sosial mendalam sebelum bertindak:
“Mahasiswa harus mengambil peran positif membangun bangsa, bukan sekadar ikut arus.”
Soliditas Internal dan Terobosan Koperasi
Indria menyerukan penguatan kohesivitas internal FBD: “Solidkan forum, jangan sampai terkotak-kotak. Kita semua saudara.” Ia juga mendorong inovasi konkret, salah satunya dengan merevitalisasi peran Koperasi Mahasiswa (KOPMA) menyikapi program pemerintah menggalakkan Koperasi Desa Merah Putih.
“Mahasiswa bisa memvisikan KOPMA sebagai entitas operasional, bukan sekadar unit kegiatan. Pengurus dapat melibatkan alumni, membangun paradigma baru agar KOPMA relevan dan berkelanjutan,” tandas Indria.
Mubes ini menegaskan komitmen FBD sebagai wadah strategis mahasiswa DIY dalam menyikapi dinamika sosial-politik dan ekonomi, dengan fokus pada penguatan kapasitas internal dan kontribusi solutif bagi masyarakat. (GD)