Suara Indonesia News – Subulussalam. Aliansi Mahasiswa dan pemuda Subulussalam (Ampes), menganggap proses lelang jabatan yang dilakukan pemerintah daerah Subulussalam yang kemudian di batalkan terkesan seperti film drama Korea hal itu di sampaikan Hasbi bancin selaku ketua AMPES. (25/12-2020)
Kami menganggap proses yang dilakukan pemerintah seperti film drama Korea yang dimana ada indikasi untuk memasukkan yang bukan putra daerah melainkan memasukkan orang luar.
Sangat tidak wajar proses yang dilakukan minim akan minat sementara masih banyak putra-putri kota Subulussalam yang kami rasa mampu dan sudah bisa menjadi kepala di suatu instansi tersebut yang sesuai dengan golongannya.
Lebih baik pemerintah terbuka saja ke hadapan publik dan jelaskan apa yang telah terjadi dalam proses lelang jabatan ini di karenakan banyak asumsi yang di dapat oleh masyarakat.
Karena kita optimis masih ada putra terbaik kota Subulussalam yang bisa menjabat sebagai kepala dinas yang di lelang tersebut apalagi saat ini status PLT sudah lebih 1 tahun 6 bulan yang di pegang oleh 14 kepala SKPK di lingkungan kota Subulussalam.
Proses lelang jabatan ada indikasi setingan oleh tim independen berdampak minimnya minat pendaftar, sehingga instansi yang di lelang tersebut di perpanjang masa PLT nya padahal Subulussalam hari ini perlu penyegaran tenaga kerja karena mulai dari pertama pelantikan walikota terkesan stagnan.
AMPES berharap kepada gubernur Aceh segera menegur pemerintah Subulussalam terkait di batalkan nya proses lelang jabatan ini demi kemajuan kota Subulussalam. (Syahbudin Padang)