Suara Indonesia News – Kota Tebingtinggi. Dukungan terus mengalir dari berbagai organisasi maupun pribadi terkait pembangunan UINSU di kota Tebingtinggi. Begitu juga halnya dari berbagai Wilayah serta isu yang ada pada rencana untuk membangun pendidikan tinggi negeri di Kota Tebingtinggi ini ungkap walikota Kamis (11/02/2021), pukul 10.45 WIB,
Bertempat di Ruang Rapat Lantai IV Gedung Balai Kota tebing tinggi ketika menerima kunjungan audiensi dari perwakilan Barisan Muda Al-Ittihadiyah, Dewan Pengurus Daerah Al-Ittihadiyah, Angkatan Putri Al-Wasliyah, Pengurus Daerah Al-Wasliyah, Pengurus Ikatan Guru dan Dosen Al-Wasliyah, Pengurus Daerah HIMMAH Al-Wasliyah dan Pengurus Daerah Ikatan Pelajar Al-Wasliyah dalam rangka memberikan support dan dukungan untuk membangun UINSU di Tebingtinggi. Dalam audiensi tersebut di hadir Kepala Dinas Kominfo Kota Tebingtinggi Dedi Parulian Siagian, S.STP, M.Si dan Kepala Badan Kesbangpol Kota Tebingtinggi Zubir Husni Harahap.
Walikota Tebingtinggi Ir. H. Umar Zunaidi Hasibuan, MM menyampaikan ucapan terimakasih atas kehadirannya dalam rangkaian mendukung terwujud Universitas Negeri Islam Sumatera Utara ( UINSU ) di Tebingtinggi, dalam penjelasannya walikota mengatakan bahwa Pada periode Tahun 2000 sampai dengan tahun 2014 yang lalu kita memiliki Akademi Kebidanan, hal ini diperbolehkan dibuka, belum ada regulasi dari Pemerintah Pusat. Pada Tahun 2014, dengan Undang – Nomor 23 Tahun 2014, keluarlah regulasi untuk Pendidikan ,yakni disebutkan bahwa Pendidikan dibagi menjadi tiga tingkat , tingkat pertama mulai dari PAUD sampai SMP Pendidikan dikelola oleh Kabupaten/ Kota, untuk tingkat SMA, SMK, SLB hak dan kewenangan diatur oleh Pemerintah Provinsi, serta untuk Perguruan Tinggi kewenangan nya menjadi hak Pemerintah Pusat yang menyelenggarakannya. Oleh karena keluar keputusan tersebut, maka kita terima Akademi Kebidanan itu pada Tahun Ajaran 2017 dan sudah kita tutup pada tahun 2020. Itulah limit terakhir yang disampaikan oleh Kementerian Dalam hal ini Kementerian Pendidikan, Kementerian Kesehatan dan Kementerian Dalam Negeri”, ucap Walikota.
“Lantas selain di RPJM kita, bangunan yang ada itu, adalah tuntutan daripada masyarakat kita untuk berdiri nya Perguruan Tinggi.
Kita sudah mencoba untuk menjumpai Universitas Sumatera Utara (USU) agar USU mau membuka kampus jarak jauh, diluar kampus utama. Walau kita bersama rombongan beraudiensi kesana, disambut baik oleh Rektor USU dan Wakil Rektor, setelah dikaji mereka ,ternyata mereka tidak sanggup, karena katanya mendapat kesulitan personil dan biaya operasional. ” Saya tidak putus asa, ujar walikota, walaupun tidak mendapat respon dari Rektor USU saya pergi berangkat ke Kementerian Kesehatan, karena saat ini kita sedang menghadapi Covid 19, jawaban dari Kementerian Kesehatan tersebut menyebutnya,tak sanggup membangun Pendidikan Tinggi di Tebingtinggi ini” Kata Walikota.
akhirnya saya ke Kementerian Agama, disana saya menjumpai Sekjen dari UIN di Jakarta dan mereka menerima serta menyambut baik. Maka di Jakartalah ditandatangani kesepakatan kita, letter of intent. “Kesepakatan tersebut ditandatangani saya dan Bapak Basyaruddin. Sebelum kita serahkan , dibentuklah tim untuk melakukan inventarisasi, apa saja yang mau diserahkan, berdasar Permendagri, karena kalau nilainya diatas 5 Milyar diperlukan rekomendasi dari DPRD. Kita hitung aset kita, lebih dari 15 Milyar”, Urai Walikota.
“Oleh karena itu bersama UIN, kami menyampaikan surat untuk minta rekomendasi ke DPRD. Dan kami berharap ini bisa terealisasi dengan cepat supaya bisa beroperasional Tahun 2021-2022 ini” dijelaskan Walikota.
lanjut Walikota, semula berharap hanya 1 Fakultas saja tapi oleh pihak UIN disambut langsung menjadi dua Fakultas, yakni fakultas Kesehatan Masyarakat dan Fakultas Ekonomi Bisnis Islam dan seluruh personil pegawai di Akbid dialihkan ke UIN dan UIN menerimanya. (Julian)