Upacara Ziarah Makam Pahlawan Dalam Rangka Hari Pahlawan Ke 75 di Kota...

Upacara Ziarah Makam Pahlawan Dalam Rangka Hari Pahlawan Ke 75 di Kota Subulussalam

240 views
0
SHARE

Suara Indonesia News – Subulussalam. Pemerintah Kota Subulussalam melaksanakan Upacara Ziarah Makam Pahlawan dalam rangka hari Pahlawan ke 75 Tahun 2020, bertempat di Makam Pahlawan Sultan Daulat Sambo Desa Singgersing, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam Selasa 10 November 2020.

Turut hadir dalam kegiatan ini dia antara nya, Wakil Walikota Subulussalam An Drs.Salmaza MAP, Dandim 0118/Subulussalam diwakili oleh Danramil 01/Sp.Kiri Kapten Inf Tomi M., Kaporles Subulussalam diwakili oleh Iptu Didik Surya. SH, Kejari Kota Subulussalam diwakili oleh Kasi Bitsus Asril, Ka Kemenag SubulussalamUstad Husaini Cut Lam, M.Ag., Sekda Kota Subulussalam Ir Taufit Hidayat MN, Para Asisten Kota Subulussalam, Para Kepala SKPK Kota Subulussalam, Para Kabag Sekdako Subulussalam, Para Camat Sekota Subulussalam, Danramil 04/Sultan Daulat An. Kapten lnf Gunawan, Dansub Pom 2-3/Subulussalam An.Kapten CPM. M. Pasaribu, Danki Brimop An.Iptu Yusman. SH., Para Kepala Kampong Kec. Sultan Daulat, Ketua PEPABRI Purn kapten Hasan Basri, Para Ketua Organisasi Subulussalam, Para Mukim kota Subulussalam, Para Tokoh Masyarakat Kota Subulussalam dan insan pers, media cetak dan elektronik.

Dalam kegiatan memperingati hari pahlawan ke 75, dan untuk mengenang pahlawan kemerdekaan Kota Subulussalamm Ketua RTA PC Subulussalam Tgk. Agustari Husni, S.Pd.I, membacakan puisi yang berbunyi :

Di hulu Lae Batu-batu berdiri tegak Kerajaan Batu-Batu, megah kekuasaan mu,  sejahtera kaum dan rakyat mu, Raja Sisingamangaraja pun kagum, bahkan berlindung dan menjadikan “guru spritualnya diri mu. Berulangkali Raja Batak yang gagah itu berkunjung melalui Parlilitan,Parongil, Tung-Tung Batu terus ke kampung Jambi, menyusuri Lae Batu-Batu. Jauh sebelum itu engkau selamatkan sepasang kerabat Sisingamangaraja yang terusir dari ke Bakkara ke sebuah pulau dekat gosong telaga arah Saragih, kerna melanggar adat, kawin semarga. Engkau hantarkan kerabat itu kembali ke “Huta nya”, meski akhirnya harus “mengungsi” lagi ke Bonjol.

Kapekh-kapekh Belanda memang serakah, tamak,  tak cukup Raja-Raja Singkil lain ditaklukkannya, Kerajaan Batu-Batu diincar Belanda Laknatullah, rayuan, tawaran dan entah ancaman apalagi engkau terima, namun dirimu tetap tegar, istiqamah mempertahankan rakyat dan negerimu, mepertahankan Marwah dan harga dirimu,  Belanda dan penghianat itu untuk yang kesekian kali datang menyerang melalui Rundeng, Muara Batu-batu,  Istana dan Benteng Batu-Batu Hancur datar dengan tanah, Rakyat mu bersimbah darah, jasad kerabatmu berserakan disekitar Benteng Batu-Batu, tangisan anak kecil dan rintihan “adong-nempak” terdengar merintih lirih, air mata membaur dengan darah ke Lae Batu-Batu.

SULTAN DAULAT, Raja Batu-Batu, jasad mu kini ‘tersenyum” haru melihat Pimpinan Daerah dan rakyat mu hari ini, 10 November berziarah kemakammu. Jasamu tak terbilang hanya Do’a dan pinta kami mohonkan Semoga syurga bagi mu dan rakyat Syuhadamu.

Meski diriimu memang bukan Pahlawan Nasional, meski Sisingamangaraja dan Imam Bonjol (Sinambela) yang pernah engkau selamatkan telah jadi Pahlawan Nasional, namun cintaku, cinta kami, tak terbilang.

Lebih 100 tahun engkau tiada, kami teruskan perjuanganmu mu membangun negeri Sada kata menjadi negeri Sada Kata, Baldatun tayyibatun wartabbul Ghafur, ‘”gemah rifah loh jinawi’.

Untuk mengenang jasamu, mewariskan nilai-nilai luhur perjuanganmu kepada generasi muda kiranya Pimpinan Daerah berkenan. (Syahbudun padang)

 

 

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY