Suara Indonesia News – Kabupaten Cirebon. Anak muda kreatif dalam masa pandemi Corona tidak menyurutkan mencari usaha yang kreatif beda dengan yang lainnya, dan tidak melupakan sejarah perjuangan yang ada di sekitar nya juga melestarikan nya.
Warung umah lawas (warung oemah lawas) atau dalam bahasa Indonesia nya warung rumah kuno/lama, warung tersebut persis di samping bangunan tua peninggalan zaman Belanda di daerah desa Klangenan kecamatan Klangenan kabupaten Cirebon.
Rumah kuno tersebut dulunya adalah milik Van de Vries pejabat pemerintah zaman kolonial Belanda di kabupaten Cirebon, dan kini di diami oleh keluarga ibu buniah yang sudah kurang lebih 100 tahun yang lalu.
Warung tersebut di inisiatif oleh Arif Nur Alamsyah berserta familly, dengan maksud selain mencari untung tentunya namun juga sambil melestarikan kebudayaan dan peninggalan nya. Konsep warung yang di bangun nya perpaduan antara gaya kolonial dan pribumi tempo dulu.
Agar anak muda generasi milenial sekarang lebih peduli akan sejarah dan kesenian daerah nya, dan juga menjaga kearifan lokal yang ada di lingkungan sekitar. Ungkap Arif kepada awak media yang meliput. (30/09-20)
Pengunjung pun ramai berdatangan baik dari kalangan anak muda maupun yang sudah sepuh, dan dari berbagai latar belakang ekonomi yang ada. Bergaya ornamen kuno zaman kerajaan dan kolonial banyak pengunjung warung nya tak ketinggalan untuk berswafoto / Selfi di bangunan kuno dan warung tersebut.
Tak usah jauh jauh ke Yogyakarta kalau ingin keren cukup ke blok pengkolan RT/RW. 03/03 desa Klangenan, kecamatan Klangenan, kabupaten Cirebon. (Sendi)